Logo Bloomberg Technoz

Respons ESDM Soal Target Lifting Minyak 1 Juta Barel Ditunda 2033

Dovana Hasiana
14 March 2024 14:26

Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Perusahaan)
Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Perusahaan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai usulan SKK Migas untuk menunda pencapaian target produksi siap jual atau lifting minyak sebanyak 1 juta barel pada 2030 sudah cukup realistis.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan proyeksi bahwa target lifting minyak 1 juta barel baru bisa terealisasi pada 2032 atau 2033 cukup masuk akal.

“Bisa saja. Itu mungkin rencananya masih di SKK Migas ya, tetapi kalau menurut kami bisa saja,” ujarnya, Kamis (14/3/2024).

Menurut Tutuka, sebelum bisa merealisasikan target ambisius tersebut, strategi awal yang akan dilakukan pemerintah adalah menahan penurunan produksi minyak nasional. Terlebih, upaya penemuan lapangan minyak baru masih cukup menantang.

“Harus ada penemuan baru, lapangan baru yang minyak. Namun, lapangan baru yang kita temukan kebanyakan [justru] gas. Agak sulit. Namun, ada 1 lapaangan yang coba kita scope, lebih zoom, adalah di laut yang dikelola ONWJ. Itu [cadangannya] besar. Lapangan Zulu namanya, tetapi itu lapangannya [mengandung minyak pekat] heavy. Saya sarankan Pertamina eksploitasi itu, Zulu. Gede banget.”

Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Pemkab Sumenep)