Ini Kata Warga Depo Plumpang soal Relokasi Buffer Zone Pertamina
Sultan Ibnu Affan
17 March 2023 15:21

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertamina akan membangun buffer zone 'wilayah penyangga' di terminal bahan bakar minyak (TBBM) Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Hal tersebut sebelumnya diutarakan oleh Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Persero Nicke Widyawati. Nicke mengatakan, dibandingkan harus memindahkan Depo Plumpang yang terbakar pada awal Maret itu, Pertamina memutuskan untuk membuat buffer zone.
Para warga yang terkena buffer zone ini nantinya akan diberikan penggantian. Namun untuk skemanya sendiri kata Pertamina masih dirumuskan.
"Bahasanya ganti untung," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting saat dihubungi.
Sementara warga sekitar Plumpang yang merupakan korban kebakaran membenarkan bahwa mereka sudah mendengar kabar bahwa Pertamina akan melakukan relokasi terhadap warga di area buffer zone nantinya. Bahkan disebut ada pihak yang mendatangi mereka, menanyakan data hingga mengukur area tersebut.
"Kemarin itu ada yang ngedata gitu. Suami saya lebih tahu tapi saya lihat memang dimeter-meter (diukur) gitu," kata warga RW 1 bernama Dedeh (45) kepada Bloomberg Technoz, Jumat siang (17/3/2023).

Baca Juga
Dedeh juga membenarkan bahwa dia mendapatkan bantuan uang kontrakan senilai Rp5,6 juta dari Pertamina. Uang disalurkan melalui rekening di Bank DKI. Seluruhnya kata dia sudah diterima dan digunakan untuk membayar kontrakan sementara waktu.
"Ya subsidi dari Pertamina katanya, saya juga lagi ngontrak nih," lanjut dia.
Sementara warga RT 5/RW 1 bernama Ardani (37) juga membenarkan bahwa mereka menerima bantuan uang kontrakan selama 3 bulan. Nilainya total Rp5,6 juta. Namun soal buffer zone, dia mengatakan mereka akan menolak jika harus dipindahkan. Menurut dia, kalaupun ada yang direlokasi maka seharusnya yang berada di area Tanah Merah.
"Kalau andaikata seperti itu (relokasi karena buffer zone) maka kami warga akan menolak, warga di sini sudah ada lama," kata dia.
Ardani mengatakan, apabila dia terkena relokasi maka akan menolak. Hal yang sama dia perkirakan juga akan dilakukan oleh warga lainnya.
"Dahulu kan Tanah Merah itu sebenarnya status dia cuma hanya menmpang aja. Masuk di RW Binaan kami. Jadi makanya kalau tiba-tiba dia (Pertamina) mau seperti ini memang per meter dia mau berani bayarin berapa," ujarnya.

Sementara pada rapat di Komisi VI DPR, Nicke Widyawati kembali menjelaskan soal relokasi area buffer zone yang diperkirakan berdampak pada lebih 30.000 orang. Berdasarkan data 2017, pada lokasi calon zona penyangga tersebut terdapat 1.225 bangunan yang dihuni lebih dari 30.000 orang. Namun saat ini dipastikan warga di sana sudah bertambah jumlahnya.
(ezr)