Logo Bloomberg Technoz

Dirut-Komisaris Pertamina Diminta Tanggung Jawab atas Plumpang

Ezra Sihite
15 March 2023 00:02

Kantung jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Plumpang, Jakarta, Jumat (3/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Kantung jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Plumpang, Jakarta, Jumat (3/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat Herman Khaeron menyampaikan bahwa pemimpin PT Pertamina (Persero) harus menunjukkan tanggung jawab atas kebakaran terminal bahan bakar minyak (TBBM) Pertamina Plumpang. Dia mengatakan aneh bahwa kemudian yang diberhentikan adalah Direktur Penunjang Bisnis Pertamina yakni Dedi Sunardi usai insiden yang makan korban jiwa itu.

"Saya tanya HSSE (Health, Safety, Security and EnvirontmentaL) Pertamina itu di bawah siapa? Holding HSE di bawah siapa? Vice president? Senior vice president, di bawah dirut betul? Kalau di operasional di Patra Niaga di bawah siapa? Langsung di bawah dirut? Lalu kenapa yang diberhentikan Dedi (Dedi Sunardi)?" kata Herman Khaeron dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR yang mengundang Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

"Ibu adalah pejabat korporasi negara harus tunjukkan dong dengan cara apa pertanggungjawaban itu," lanjutnya.

Diketahui pascakebakaran di Depo Plumpang pada awal Maret 2023 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina Dedi Sunardi. Posisi Dedi kemudian diisi oleh Erry Widiastono.

Nicke Widyawati di DPR (YouTube TV Parlemen)

Politikus Demokrat ini melanjutkan bahwa mencari kambing hitam dalam kondisi krisis tak menjadi jalan keluar. Seharusnya kata dia, direksi harus solid dalam mengambil langkah konkret agar kebakaran demi kebakaran di depo tak lagi terjadi. Sebagai pejabat korporasi negara kata dia, Nicke harus menunjukkan sikap yang bertanggung jawab.