Logo Bloomberg Technoz

Penyebab Bitcoin Masih Bertahan di Harga Rp1 Miliar per Koin

Redaksi
13 March 2024 10:37

Industri kripto dengan Bitcoin jadi primadona. (Dok: Bloomberg)
Industri kripto dengan Bitcoin jadi primadona. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aset digital kripto Bitcoin hingga pukul 10:10 waktu Indonesia masih mempertahankan laju positif selama sepekan sekitar 13,3% di kisaran US$72.090,51 (sekitar Rp1,12 miliar)

Bitcoin dalam 24 jam perdagangan terakhir sempat terkoreksi pada kisaran US$71.300, namun kembali mengalami perbaikan harga 1,1% di kisaran US$71.836,45, hingga akhirnya kembali ke tren harga US$72.000-an.

Level tertinggi aset kripto Bitcoin sempat terjadi pada Selasa, dimana terjadi rekor baru sepanjang sejarah ke level US$72.968. Sengatan harga tercermin dari aliran dana masuk ke aset kripto mencapai US$2,7 miliar minggu lalu, berdasarkan data CoinShares.

Sebagian besar aliran dana membeli Bitcoin, menandai kenaikan Token paling fenomenal itu sekitar 70% sepanjang tahun 2024. Selain faktor dibukanya produk ETF Spot Bitcoin bulan Januari, sentimen bertambah usai Bursa Efek London (London Stock Exchange/LSE) mengkonfirmasi akan menerima aplikasi untuk menerima Bitcoin dan Ether yang diperdagangkan di bursa. 

Kemudian regulator sekuritas Thailand mengatakan investor ritel akan diizinkan untuk membeli ETF kripto di luar negeri. Berbagai analis kemudian mulai memasang target harga US$80.000 akan dicapai Bitcoin dalam jangka menengah.

Data tren kenaikan harga Bitcoin hingga pekan kedua Maret 2024.