Logo Bloomberg Technoz

Gubernur Jerome Powell menyatakan pada pekan lalu bahwa bank ia dan koleganya sudah semakin dekat dengan level kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk memulai penurunan suku bunga, tetapi beberapa pejabat juga menyatakan bahwa mereka ingin melihat penurunan harga yang lebih meyakinkan terlebih dahulu.

Saham berjangka dan imbal hasil Treasury berfluktuasi setelah rilis.

Selain rilis indeks harga produsen yang akan datang, ini adalah laporan inflasi utama terakhir yang akan dilihat oleh the Fed sebelum pertemuan Rapat Komite Terbuka (FOMC) pada 20 Maret nanti atau minggu depan. Dengan para pembuat kebijakan yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga untuk pertemuan kelima berturut-turut, para ekonom akan mencari petunjuk kapan bank sentral akan mulai menurunkan biaya pinjaman.

Biaya tempat tinggal dan bensin menyumbang lebih dari 60% dari keseluruhan kenaikan inflasi bulanan, menurut Biro Statistik. Inflasi juga tercatat meningkat untuk harga mobil bekas, pakaian, asuransi kendaraan bermotor dan tiket pesawat yang mencatatkan kenaikan bulanan terbesar sejak Mei 2022.

Inflasi harga tempat tinggal, yang merupakan kategori terbesar dalam kelompok jasa, naik 0,4%, melambat dari kenaikan terbesar yang terjadi pada Januari lalu.

Sementara inflasi inti yang tidak menghitung biaya energi dan perumahan, harga jasa naik 0,5% dari Januari, menurun 0,8% dari bulan sebelumnya, berdasarkan perhitungan Bloomberg. 

Ketika pembuat kebijakan telah menekankan pentingnya untuk melihat indikator tersebut ketika menilai trajektori inflasi, mereka menghitungnya berdasarkan indeks yang terpisah.

Indeks itu yang dikenal sebagai Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index, tidak terlalu memberi bobot besar pada biaya tempat tinggal sebagaimana pengukuran indeks IHK. Itu juga yang menjadi alasan mengapa inflasi PCE trennya lebih mendekati ke target inflasi The Fed di 2%. Data inflasi PCE bulan Februari baru akan dirilis belakangan di bulan ini juga. 

Berbeda dengan sektor jasa, penurunan harga barang yang berkelanjutan selama hampir setahun terakhir telah memberi sedikit kelegaan bagi konsumen, namun hal ini mungkin mulai berubah. Inflasi inti, yang tidak memasukkan komoditas pangan dan energi, naik untuk pertama kalinya sejak Mei.

Para pengambil kebijakan juga ragu menurunkan bunga mengingat masih kuatnya pasar tenaga kerja. Laporan yang dirilis pada Selasa hari ini juga mencatat, pendapatan riil di AS terus meningkat secara tahunan, memperpanjang pertumbuhan upah di negeri itu berturut-turut selama berbulan-bulan yang sedikit melampaui inflasi.

Sementara data yang dikeluarkan pekan lalu memperlihatkan rekrutmen tenaga kerja di AS masih sehat bahkan ketika tingkat pengangguran melesat ke level tertinggi dalam dua tahun.

(bbn)

No more pages