Logo Bloomberg Technoz

UBS & Credit Suisse Menolak 'Kawin Paksa'

News
17 March 2023 10:25
Credit Suisse (Sumber: Bloomberg)
Credit Suisse (Sumber: Bloomberg)

Dinesh Nair, Myriam Balezou dan Jan-Henrik Förster - Bloomberg News

Bloomberg, UBS Group AG dan Credit Suisse Group AG disebut menentang ide penyatuan paksa kedua bank itu, menurut beberapa sumber yang mengetahui perihal tersebut.

UBS lebih suka fokus pada strategi mandiri yang berfokus pada layanan nasabah-nasabah kaya dan enggan mengambil risiko terkait Credit Suisse, kata para sumber. Sementara Credit Suisse sedang melihat bagaimana pembalikan kondisi banknya setelah mendapatkan dukungan likuiditas dari bank sentral.

Credit Suisse mengalami krisis karena jatuhnya kepercayaan investor, pada Kamis (16/03/2023) telah mendapatkan 50 miliar franc dari bank sentral, Swiss National Bank (SNB). 

Baik UBS dan Credit Suisse melihat pengambilalihan sebagai upaya terakhir mengingat rintangan yang signifikan dan tumpang tindih dari transaksi semacam itu, kata para sumber tersebut.

UBS dan Credit Suisse menolak berkomentar. Pemerintah Swiss juga tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.

Analis JPMorgan Chase & Co. yang dipimpin oleh Kian Abouhossein mengatakan masalah Credit Suisse kemungkinan besar akan berakhir dengan pengambilalihan bank itu oleh UBS.

Analis di Keefe, Bruyette & Woods dalam sebuah catatan mengatakan langkah-langkah yang dilakukan Credit Suisse dapat membeli waktu bank, namun pembubaran adalah solusi yang paling mungkin. Morningstar juga mengatakan pembubaran bank akan menjadi alternatif untuk meningkatkan modal lagi, setelah mengumpulkan sekitar US$ 4 miliar dari investor akhir tahun lalu.

CEO UBS Ralph Hamers pada hari Rabu menolak untuk menjawab pertanyaan "hipotetis" apa pun tentang Credit Suisse dan hanya mengatakan bahwa ia hanya "fokus pada strategi kami sendiri".

--Dengan asistensi Marion Halftermeyer, Sonali Basak, Ruth David, dan Eyk Henning.

(bbn)