Logo Bloomberg Technoz

Perpanjangan kredit lainnya mencapai US$ 142,8 miliar selama seminggu, yang mencerminkan pinjaman oleh Federal Deposit Insurance Corp. (FDIC) untuk menjembatani SVB dan Signature Bank.

Sumber: Bloomberg

"Ini sejalan dengan apa yang kami harapkan," kata Michael Gapen, kepala ekonomi AS untuk Bank of America Securities di New York. Gapen mengatakan lebih tingginya kenaikan pinjaman likuiditas tradisional ketimbang BTFP kemungkinan mencerminkan agunan yang dapat dijaminkan oleh bank secara lebih luas.

Pada Kamis (16/03/2023) sore, bank-bank terbesar di negara itu menyepakati rencana untuk menyetor sekitar US$ 30 miliar ke First Republic Bank dalam upaya yang diatur oleh pemerintah AS untuk menstabilkan bank tersebut.

Departemen Keuangan AS dan FDIC  turun tangan mengambil langkah darurat selama akhir pekan untuk melindungi semua deposan SVB dan Signature. Biasanya, deposan hanya diasuransikan hingga US$ 250.000.

The Fed juga mengambil langkah darurat untuk memperluas jaring pengaman dengan menjamin bank-bank akan memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi semua kebutuhan simpanan. Para pejabat pemerintah mengatakan pada saat itu bahwa ada cukup agunan dalam sistem perbankan untuk menutupi semua deposan.

Para analis di bank investasi besar JP Morgan memperkirakan The Fed akan menyediakan pinjaman likuiditas sedikitnya sebesar US$ 2 triliun (Rp 30.803 triliun) ke dalam sistem perbankan negeri itu menyusul guncangan yang terjadi buntut kejatuhan beberapa bank. 

Meskipun mereka juga memiliki perhitungan yang lebih kecil sekitar US$ 460 miliar berdasarkan jumlah simpanan yang tidak diasuransikan di enam bank AS yang memiliki rasio tertinggi simpanan yang tidak diasuransikan terhadap total simpanan.

(bbn)

No more pages