Logo Bloomberg Technoz

Alasan Jokowi Sebut Dirut BRI Layak Raih Penghargaan Nobel

Azura Yumna Ramadani Purnama
07 March 2024 11:27

Sambutan Presiden Jokowi Pada Pengukuhan DPN APINDO, Jakarta, 31 Juli 2023. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Sambutan Presiden Jokowi Pada Pengukuhan DPN APINDO, Jakarta, 31 Juli 2023. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso untuk memperoleh nobel karena telah menyalurkan kredit mikro ke lebih dari 6,5 juta nasabah. 

Kepala Negara membandingkan Sunarso dengan Muhammad Yunus, seorang bankir asal Banglades yang memperoleh nobel setelah mendirikan Grameen Bank dan mengembangkan konsep kredit mikro. Yunus disebut-sebut telah menyalurkan kredit mikro ke sekitar 6,5 juta nasabah. Sementara itu, BRI di bawah kepemimpinan Sunarso telah menyalurkan kredit ke lebih dari belasan juta nasabah.

"Kita lihat Muhammad Yunus dapat nobel karena Grameen Bank memiliki nasabah 6,5 juta, harusnya pak Sunarso sudah diberi nobel juga," ujar Jokowi dalam Acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Dia memaparkan bahwa kini BRI telah menjadi holding ultra mikro yang mencakup UMi dengan 8,2 juta nasabah, PNM Mekar yang memiliki 15,2 juta nasabah, serta Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai 16 juta nasabah. Mengamati data tersebut, dia menilai BRI jauh lebih besar dibanding Grameen Bank. Jokowi juga menilai bahwa persoalan memperoleh nobel sebenarnya bisa diurus, tanpa menjelaskan lebih lengkap apa yang dimaksud dengan mengurus persoalan nobel tersebut.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BBRI), Sunarso. (Dok. BRI)

"Muhammad Yunus 6,5 juta nasabah dapat nobel, masa BRI punya PNM Mekar 15,2 juta, UMi 8,2 juta, dan KUR 16 juta, angka yang tidak kecil. mungkin belum dapat nobel karena belum ada yang mengusulkan, Kan bisa diurus yang urusan-urusan nobel itu," kata Jokowi.