Bloomberg Technoz, Jakarta - Program Makan Siang Gratis yang diusung calon presiden Prabowo Subianto menggunakan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dinilai akan mengurangi mutu pendidikan. Pandangan itu diungkapkan Fraksi PKS di sela rapat paripurna DPR, Selasa (5/3/2024).
PKS menilai anggaran itu seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan sarana prasarana sekolah hingga honor bagi guru.
“Karena masih banyak persoalan-persoalan di negeri kita. Persoalan guru, sarana prasarana sekolah yang masih sangat membutuhkan pendanaan. Amanah 20% biaya pendidikan itu harus dijalankan sepenuhnya untuk untuk meningkatkan mutu pendidikan,” kata Anggota DPR Fraksi PKS Fahmi Alaydrus dalam rapat paripurna DPR, Selasa (5/3/2024).
Fahmi menyebut program tersebut belum layak untuk diperbincangkan. Imbas wacana tersebut, banyak tenaga pendidik yang mulai gelisah karena akan akan mengganggu tunjangan honor mereka.
“Mereka (guru-guru) mendapatkan mengalami kerugian. Jadi saya mohon program ini jadi perhatian kita. DPR RI terus mengawasi, jangan sampai anggaran pendidikan yang sangat diperlukan terganggu wacana yang tidak relevan dengan mutu pendidikan,” ungkap Fahmi.
Usai rapat paripurna, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan program makan siang gratis tidak layak diperbincangkan oleh publik karena akan dibahas oleh anggota DPR bersama pemerintah.
“Tidak perlu berpolemik terkait penganggaran makan siang gratis. Nanti mengenai kejelasan akan menggunakan mata anggaran di program apa ya nanti ketetapan di DPR oleh anggota DPR bersama pemerintah,” imbuhnya.
Terkait anggaran, kata Herman, anggaran fiskal negara setiap tahun akan meningkat. Selain itu banyak anggaran lain yang bisa diintegrasikan seperti anggaran stunting hingga anggaran peningkatan gizi.
“Kalau kemudian itu dikumpulkan dalam satu kegiatan yang sejenis itu kan bisa. Dari mana lagi penambahan (anggaran)? kan ada peningkatan fiskal negara, ada penerimaan negara yang meningkat ya berarti meningkat lagi,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, belanja negara akan sangat bergantung pada penyusunan anggaran 2025 karena presiden terpilih nanti akan menggunakan ¼ anggaran anggaran Tahun 2024 lalu sepenuhnya menggunakan anggaran 2025.
Wacana menggunakan anggaran dana BOS muncul dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.
Menurut dia, saat ini anggaran dan rincian pelaksanaan makan siang gratis masih belum ditetapkan. Dana BOS bisa menjadi salah satu opsi pendanaan program yang diusung calon presiden Prabowo Subianto tersebut.
“Karena model untuk SD dan SMP kita relatif punya sistem, punya pipeline anggaran, salah satunya melalui BOS, secara spesifik itu bisa dibuat,” ujarnya saat meninjau simulasi makan siang gratis, di Tangerang, Kamis (29/2/2024).
Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan, bahwa pihaknya sedang belanja masalah untuk program makan siang gratis. Selain itu, simulasi yang dilakukan untuk pertama kali ini merupakan langkah awal dari simulasi-simulasi yang akan dilakukan nantinya.
“Ini memang kita lagi belanja masalah, sehingga dengan demikian bisa piloting program besar supaya bisa diimplementasikan secara baik, dan kita punya waktu yang panjang untuk melakukan piloting tersebut,” kata dia.
(mfd)