Logo Bloomberg Technoz

Ekspansi Suvarnabhumi, gerbang menuju Thailand bagi puluhan juta turis asing, merupakan bagian dari upaya pemerintah Srettha untuk memposisikan negara tersebut sebagai hub penerbangan regional yang melayani maskapai besar dan operator kargo udara. 

Pemerintah juga berencana untuk membangun bandara baru di tempat-tempat wisata populer lainnya seperti Chiang Mai dan kawasan Andaman selain meningkatkan kapasitas bandara yang sudah ada.

Lokasi strategis Thailand di jantung kawasan Asia Pasifik, yang berbatasan dengan tiga negara tetangga, dan manfaat dari kebijakan langit terbuka ASEAN adalah faktor kunci yang akan mendorong inisiatif hub penerbangan, kata Srettha pada hari Jumat. 

Srettha juga mengutarakan, pemerintah ingin Suvarnabhumi masuk dalam peringkat 20 besar bandara dunia dalam lima tahun dari sekarang, yang saat ini berada di urutan 68. 

Pengembangan yang akan dilakukan di Suvarnabhumi akan mencakup ekspansi ke sisi timur dan barat dari terminal yang ada untuk menangani tambahan 30 juta penumpang setiap tahun. 

Sebuah terminal baru yang akan dibangun di sisi selatan akan menangani 60 juta pelancong lainnya dan akan terhubung ke fasilitas utama, kata Srettha. Perdana menteri tidak menyebutkan berapa biaya ekspansi tersebut dan bagaimana cara pendanaannya.

Airports of Thailand yang dikendalikan negara, operator enam bandara besar negara tersebut, sebelumnya mengatakan berencana untuk berinvestasi sekitar 100 miliar baht ($2,8 miliar) antara tahun 2024 dan 2029 untuk penambahan kapasitas. 

Perusahaan terbesar kedua di negara tersebut berdasarkan nilai pasar mengatakan investasi baru akan terutama didanai dari arus kas internal.

Saham AOT naik 3,2% menjadi tutup pada 65,50 baht, tertinggi sejak 22 Nov. Saham tersebut telah meningkat 9,6% tahun ini dibandingkan dengan penurunan 3,4% dalam indeks SET yang menjadi patokan.

Peningkatan Don Mueang, bandara kedua di ibu kota Thailand, akan mencakup pembangunan terminal baru untuk penumpang internasional dan ekspansi fasilitas yang ada untuk menangani total 50 juta penumpang per tahun pada tahun 2030 dari 30 juta sekarang.

(bbn)

No more pages