Logo Bloomberg Technoz

Untuk diketahui, proyek Tol Dalam Kota Bandung sejak awal memang didesain untuk memecah 50% kemacetan di Ibu Kota Jabar itu. Tol ini sejatinya sudah diwacanakan sejak 1996 oleh Hutama Karya, dengan biaya saat itu sekitar Rp500 miliar.

Krisis keuangan Asia pada 1997 pada akhirnya membuat proyek ini mangkrak. Sekitar 2010, wacana menghidupkan kembali proyek ini digaungkan dengan trayek Ujungberung—Soekarno Hatta dan Soekarno Hatta—Gedebage.

Rancangan awal proyek ini mencakup ruas jalan sepanjang 27,3 kilometer, dengan jalur 2x2, lebar jalur 3,5 meter, lebar milik jalan 30 meter, yang diperkirakan dapat menampung volume 45.000 kendaraan per hari.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono Saat Konfrensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)

Jalan Tambang Parung Panjang

Selain BIUTR, empat proyek infrastruktur lain di Jabar yang disepakati a.l. penanganan jalan tambang di Parung Panjang, Bogor yang akan diperbaiki peningkatan jalan provinsinya.

“Namun, kami juga minta ada kepastian untuk pembangunan jalan khusus tambangnya. Saya tunggu skema kerja samanya dari Pak Pj. Gubernur,” kata Basuki.

Lalu, rencana pembangunan ruas Tol Cigatas yang menghubungkan Cileunyi, Kabupaten Bandung dengan Kab/Kota Garut dan Kab/Kota Tasikmalaya. Setelah proses adendum rampung, lelang proyek ini akan diproses pada April 2024 dan pemenang ditetapkan Juni sebelum konstruksi dimulai.

Berikutnya, pelaksanaan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Jawa Barat pada 2024 yang meliputi rencana perbaikan jalan provinsi, kabupaten, dan kota. Proyek ini menelan anggaran senilai Rp1,2 triliun.

Terakhir, pelaksanaan Inpres No. 1/2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik di Jawa Barat.

Menurut Basuki, saat ini masih terdapat beberapa kabupaten/kota di provinsi tersebut yang belum memasukkan program Inpres itu, termasuk Bogor, Bekasi, Cirebon, dan Sukabumi. 


 

(wdh)

No more pages