Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menguat di tengah isu divestasi oleh pemiliknya, Keluarga Tahija.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ANJT naik 60 poin atau setara 8,57% ke level Rp760/saham hingga pukul 10.22, Kamis (29/2/2024).
Nilai transaksi saham ANJT sebesar 4,3 miliar usai 5,51 juta saham diperdagangkan. Frekuensi yang terjadi sebesar 1.548 kali.
Saham ANJT sudah menunjukkan sinyak penguatan sejak pagi ini, usai dibuka menguat 50 poin ke level Rp750/saham.
Harga saham ANJT sempat menyentuh level terendah di Rp745/saham. Adapun level tertingginya di Rp830/saham.
Pergerakan tersebut terjadi di tengah isu divestasi oleh dua pemilik utama Austindo Nusantara Jaya (ANJT). George Santosa Tahija dan Sjakon George Tahija diketahui pemegang saham sekaligus pengendali perusahaan perkebunan ini.
Selain keduanya, pemegang saham yang sekaligus menjadi pengendali Austindo Nusantara Jaya (ANJT) adalah, PT Memimpin Dengan Nurani dan PT Austindo Kencana Jaya.
Dilansir dari Bloomberg, pemilik ANJT sedang mempertimbangkan untuk menjual saham mereka di perusahaan minyak sawit tersebut dan membidik valuasi sebesar US$400 juta hingga $500 juta (sekitar Rp6,27 triliun—Rp7,84 triliun), menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Penasihat keuangan telah diminta untuk mengajukan proposal mengenai kemungkinan penjualan perusahaan yang tercatat di Jakarta dan dikenal sebagai ANJ itu, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah tersebut bersifat pribadi.
Pertimbangan sedang berlangsung dan pemegang saham dapat memutuskan untuk tidak melakukan penjualan, kata sumber tersebut.
Perwakilan ANJ mengatakan perusahaan tidak mengetahui masalah ini dan belum menerima informasi mengenai keputusan penjualan. Dua pemegang saham utama tidak dapat dihubungi.
ANJ memiliki cadangan lahan seluas lebih dari 150.000 hektare pada akhir 2022, sekitar sepertiganya telah ditanami, menurut situs jejaringnya.
Kelapa sawit dewasa mencakup 86% area yang ditanami. ANJ didirikan pada 1993 dengan nama Austindo Teguh Jaya dan berubah nama menjadi ANJ lima tahun kemudian. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2013.
Perusahaan ini juga menanam sagu dan edamame, dan memiliki pabrik biogas untuk pengoperasian energi terbarukannya.
(mfd/dhf)