Logo Bloomberg Technoz

Pakar: Divestasi 14% Saham INCO Tak Cukup Buat Nasionalisasi Vale

Sultan Ibnu Affan
26 February 2024 15:20

Logo Vale./Bloomberg-Cole Burston
Logo Vale./Bloomberg-Cole Burston

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan pakar menilai bahwa pelepasan tambahan 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) tidak akan serta-merta membuat holding BUMN sektor pertambangan menasionalisasi perusahaan tambang asal Brasil itu.

Setelah divestasi tersebut resmi diketok hari ini, maka porsi saham MIND ID naik menjadi 34% dari sebelumnya hanya 20%. Sementara itu, kepemilikan saham Vale Canada Limited (VCL) surut menjadi 33,9% dari sebelumnya 43,79%.

Belum lagi, Vale Indonesia juga pernah melakukan divestasi perdananya, yakni dengan melepas 20% sahamnya ke publik melalui Bursa Efek Indonesia pada Mei 1990. Dengan demikian, Indonesia setidaknya telah menggenggam 54% saham Vale Indonesia.

"Kalau [Indonesia] sudah [menggenggam] 54%, [ditambah 20%] di pasar modal itu saya kira tidak tepat juga, karena yang ada di pasar itu tidak mencerminkan bahwa itu tidak dikuasai Indonesia. [Saham INCO yang ada di pasar itu] siapapun bisa membeli, Vale pun bisa membeli dan menguasai," ujar Pakar Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi saat dihubungi, Senin (26/2/2024).

Kompleks pengolahan nikel yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/6/2022). (Dimas Ardian/Bloomberg)


Dalam kaitan itu, Fahmy menilai porsi saham INCO yang telah dilepas di publik itu tak bisa dikatakan sebagai kepemilikan Indonesia. Dengan demikian, dia sekaligus mengamini bahwa Indonesia masih belum mendapatkan porsi mayoritas saham Vale.