Logo Bloomberg Technoz

Masuk Pancaroba, BMKG Sebut Masih Ada Potensi Puting Beliung

Redaksi
26 February 2024 08:22

Warga berjalan saat cuaca panas di Jakarta, Selasa (19/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga berjalan saat cuaca panas di Jakarta, Selasa (19/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi masih tinggi pada masa peralihan musim atau pancaroba; termasuk bencana angin puting beliung.  BMKG memprediksi pancaroba akan berlangsung pada Maret-April 2024.

"Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es," kata Dwikorita dikutip dari rilis BMKG, Senin (26/2/2024).

Bencana angin puting beliung menjadi sorotan usai menghantam sejumlah daerah di Jatinangor dan Rancaekek, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024). Angin tercipta usai terjadi cuaca ekstrem termasuk hujan lebat di Sumedang dan Bandung. Angin puting beliung muncul sekitar pukul 15.30-16.00 WIB. Kekuatan angin tersebut terukur mencapai 36,8 km/jam.

Menurut dia, selama masa pancaroba, pola hujan biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari. Hal ini terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan. Karakteristik hujan ini cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

Angin puting beliung, kata Dwikora, berpotensi besar muncul saat pola hujan terjadi bersamaan dengan kondisi atmosfer yang menjadi labil atau tidak stabil. Hal ini memunculkan potensi pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (CB).