Logo Bloomberg Technoz

Karut Marut Beras, Pemerintah Dinilai Salah Kaprah Salurkan SPHP

Dovana Hasiana
22 February 2024 16:20

Beras khusus dari Bulog yaitu Beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan atau SPHP.(Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)
Beras khusus dari Bulog yaitu Beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan atau SPHP.(Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai, pemerintah memiliki konsep yang salah dalam penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) milik Perum Bulog (Persero) yang sejatinya merupakan bentuk operasi pasar.

Sesuai dengan namanya, kata Khudori, SPHP seharusnya disalurkan hanya ketika terjadi gejolak harga beras premium dan beras medium pada tingkat konsumen, bukan disalurkan setiap saat ketika harga dan ketersediaan stabil dan terjangkau.

“Konsep SPHP itu salah menurut saya. Kalau pasar itu tidak perlu, maka operasi pasar tidak perlu dilakukan. SPHP itu desain kebijakan dilakukan setiap hari, tidak melihat apakah panen atau paceklik,” ujar Khudori saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).

“Ini menyalahi konsep stabilisasi karena dilakukan setiap hari bahkan ada target [penyaluran]-nya. Tidak mungkin operasi pasar ditargetkan karena tergantung situasi pasar itu. Makanya itu, hal yang salah dari SPHP, menurut saya operasi pasar hanya dilakukan ketika perlu."

Anrean warga mendapatkan beras murah dari Bulog di salah satu daerah di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (22/2/2023)./Bloomberg Technoz-Djordi


Di sisi lain, operasi pasar yang tidak dilakukan dengan cermat bakal berpengaruh kepada pasokan beras Bulog di gudang.