Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Lembaga Survei Poltracking Indonesia mengatakan, hujan dan banjir yang terjadi di kawasan Jabodetabek pada pagi hari ini, Rabu (14/2/2024), dapat menghambat penghitungan perhitungan cepat (quick count) dari pemilihan Umum (Pemilu) 2024.  

Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi mengatakan, bencana dan hujan yang terjadi menyebabkan beberapa tempat pemungutan suara (TPS) beroperasi lebih lambat dibandingkan TPS lainnya. Terlebih, beberapa TPS tersebut menjadi sampel yang digunakan untuk menghimpun data. 

Arya mengatakan, biasanya Poltracking bisa mengumpulkan dan mengolah data untuk rilis quick count selama 2-4 jam. Namun, pengumpulan dan pengolahan data bisa berpotensi terhambat bila terjadi bencana dan hujan. 

“Biasanya antara 2-4 jam. Dua jam biasanya Pilpres sudah diketahui, Pileg biasanya agak lama karena perlu kalkulasi total suara calon legislatif (caleg) dan suara pemilih partai. Sementara ada 18 partai dan puluhan caleg,” ujar Arya saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). 

“Untuk beberapa kasus TPS yang misalnya ada bencana, apalagi sekarang Jabodetabek lagi hujan dan saya dengar beberapa TPS baru dibuka agak siang karena ada kondisi hujan dan sebagainya. Itu sedikit banyak berimplikasi pada penghimpunan data kami di TPS karena beberapa jadi sampel,” 

Arya menjelaskan, hasil quick count biasanya hanya berbeda kurang dari 1% dengan hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Alasannya, quick count merupakan proses menghimpun data berdasarkan hasil asli penghitungan suara di masing-masing TPS. 

Dalam Pemilu 2024 ini, Poltracking Indonesia menggunakan 3.000 sampel TPS di seluruh Indonesia secara proporsional. Masing-masing TPS memiliki 1 enumerator yang merupakan tenaga lapangan yang mengumpulkan data di TPS yang menjadi sampel. 

Selain itu, Poltracking Indonesia juga menyediakan 70 koordinator di seluruh Indonesia yang memiliki tugas untuk melakukan perekrutan, pelatihan, dan pendistribusian logistik dan manajemen lapangan di Pemilu 2024. 

Adapun, Poltracking Indonesia mulai melakukan persiapan untuk quick count karena beberapa TPS di Indonesia bagian timur sudah mulai melakukan penghitungan suara, seperti di Papua dan Maluku. 

Sementara, beberapa TPS di Indonesia bagian barat sudah ditutup pada pukul 13.00 WIB. 

“Kita bersiap untuk input data hasil ril di masing-masing TPS suaranya baik Pilpres maupun Pileg,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 34 TPS dari total 30.766 TPS di Jakarta dilanda banjir dan genangan air pada hari pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Hujan dengan intensitas lebat hingga sedang yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (14/2) dini hari menyebabkan sejumlah TPS terdampak genangan," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji melalui keterangan persnya, Rabu (14/2/2024).

(dov/del)

No more pages