Logo Bloomberg Technoz

Kucuran Bansos Rp476 T Gagal Menolong Konsumsi Masyarakat

Ruisa Khoiriyah
05 February 2024 21:00

Presiden Jokowi bagikan bansos BLT di Manado, Sulut (YouTube Setpres)
Presiden Jokowi bagikan bansos BLT di Manado, Sulut (YouTube Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perekonomian Indonesia pada 2023 tumbuh melambat dengan capaian 5,05%, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar 5,31%. Penyebab capaian pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah itu adalah karena konsumsi rumah tangga yang melemah di tengah kinerja ekspor yang sudah lesu sepanjang tahun lalu.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga yang menjadi salah satu penyokong utama perekonomian karena porsinya mencapai separuh dari PDB Indonesia yakni 53,18%, hanya mampu tumbuh 4,82% year-on-year pada 2023.

Angka itu lebih rendah dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar 4,94%. Bahkan pada triwulan IV-2023, pertumbuhannya cuma 4,47%, turun cukup dalam dibanding kuartal sebelumnya sebesar 5,05% dan menjadi yang terendah sejak akhir 2022 silam.

Penurunan pertumbuhan kinerja konsumsi rumah tangga yang menyeret pertumbuhan ekonomi tersebut, juga terjadi ketika kucuran bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah sepanjang tahun lalu menembus nilai fantastis, mencapai Rp476 triliun. 

Besar kemungkinan kegagalan bansos mendongkrak konsumsi rumah tangga adalah karena bansos selama ini hanya dikucurkan terbatas pada kelompok berpendapatan rendah. Sementara kelas menengah yang memberikan kontribusi konsumsi lebih besar, sekitar 43% dari total konsumsi nasional, tidak tersentuh bahkan terbebani pajak yang mahal serta tersedot pendapatannya untuk membayar utang.