Logo Bloomberg Technoz

Jerman-Prancis Siapkan Rp 39 T untuk Proyek di Indonesia

Ruisa Khoiriyah
18 January 2023 14:40

Kantor pusat BASF SE di tepi Sungai Rhine di Ludwigshafen, Jerman. (Alex Kraus/Bloomberg)
Kantor pusat BASF SE di tepi Sungai Rhine di Ludwigshafen, Jerman. (Alex Kraus/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perusahaan kimia terbesar di dunia asal Jerman BASF SE dan Eramet SA, perusahaan tambang dan metalurgi Prancis, berencana membelanjakan dana US$ 2,6 miliar atau setara Rp 39 triliun untuk membangun kilang nikel-kobalt di Indonesia. Ini akan menjadi perluasan investasi mereka ke Asia Tenggara yang ditujukan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan kendaraan listrik. 

Proyek yang dikenal sebagai Sonic Bay itu direncanakan bakal menghasilkan sekitar 67.000 ton nikel dan 7.500 ton kobalt per tahun. Dua perusahaan berharap bisa menyelesaikan kesepakatan tentang pabrik pada paruh pertama tahun ini, kata Chief Executive Officer BASF Martin Brudermüller.

Indonesia berambisi menjadi pusat global rantai pasokan komponen kendaraan listrik. Termutakhir, Tesla dan BYD Co China  tengah menyelesaikan kesepakatan untuk membangun pabrik mobil di negara tersebut, kata seorang menteri senior pada hari Selasa (17/1/2023).

Fasilitas BASF-Eramet di Sonic Bay akan memproduksi bahan kimia nikel di pabrik pelindian asam bertekanan tinggi, dan total investasi yang direncanakan diperkirakan mencapai $2,2 miliar hingga $2,6 miliar, menurut pernyataan Indonesia. Lokasi yang direncanakan berada di Teluk Weda di Maluku Utara.