Logo Bloomberg Technoz

Bos LPS Soal DPK: Kredit Mahal, Pebisnis Ekspansi Pakai Tabungan

Mis Fransiska Dewi
30 January 2024 17:30

Ilustrasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). (Dok. LPS)
Ilustrasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). (Dok. LPS)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertumbuhan jumlah dana masyarakat yang disimpan di institusi perbankan makin lama makin melambat sepanjang 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 3,7% pada Desember 2023, lebih rendah dibanding pertumbuhan DPK Januari tahun lalu, yakni 8,03%.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, salah satu penyebab DPK melambat adalah karena sebagian pelaku bisnis berekspansi, tapi tidak meminjam uang di perbankan.

“Pinjam dari bank kemahalan, sehingga mereka pakai uang sendiri. Itu kan turun pertumbuhannya paling lambat dibanding yang lain. Jadi itu masuk ke sistem, perlu waktu untuk balik lagi ke perbankan,” kata Purbaya di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

“(Uang) masuk ke sistem belum masuk ke bank, nanti pada saatnya balik lagi ke bank,” lanjut Purbaya.

Alasan lain DPK melambat, kata dia, terdapat kebijakan kontraksi yang tidak diinginkan (unintended contraction policy), baik dari fiskal maupun moneter dalam jangka pendek, sehingga uang di dalam sistem berkurang.