Logo Bloomberg Technoz

Ekspansi Bisnis AS Menguat, Rupiah Masih akan Tertekan Hari Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
25 January 2024 07:46

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah menghadapi dolar Amerika Serikat (AS), pada perdagangan hari Kamis ini (25/1/2024), diperkirakan masih bergerak di kisaran sempit dengan kecenderungan melemah di tengah penantian pelaku pasar atas data pertumbuhan ekonomi AS nanti malam. 

Rupiah terpukul melemah cukup dalam kemarin dan menjadi valuta berkinerja terburuk di Asia, sampai menyentuh level terlemah hampir tiga bulan terakhir. Namun, hari ini tekanan pelemahan pada rupiah mungkin sedikit termoderasi dengan dolar AS yang ditutup melemah 0,37% semalam.

Sinyal dari pasar forward memperlihatkan kontrak NDF rupiah baik 1 minggu maupun 1 bulan masih bergerak dalam tekanan meski di kisaran Rp15.718-Rp15.724/US$, tidak terlalu jauh dengan level penutupan kemarin di Rp15.710/US$ di pasar spot.

Rupiah berpeluang menguat akan tetapi hanya di kisaran sempit di tengah tensi politik dalam negeri yang makin memanas seiring santer isu beberapa menteri di kabinet mundur dan pernyataan ketidaknetralan Presiden Joko Widodo dalam Pemilu 2024 yang memantik kontroversi.

BI menyebut, pelemahan rupiah ke level terendah dalam hampir tiga bulan kemarin bukan hanya dipengaruhi oleh ekspektasi pasar global terhadap arah bunga Federal Reserve dan kebijakan bunga Bank of Japan, akan tetapi dibebani juga oleh perkembangan kondisi politik dalam negeri yang makin memanas.