Logo Bloomberg Technoz

Kinerja Rupiah Awal Tahun Tergerus 1,24%, BI Bilang Masih Oke

Azura Yumna Ramadani Purnama
17 January 2024 14:22

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Januari 2024. (Youtube Bank Indoneesia)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Januari 2024. (Youtube Bank Indoneesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja rupiah di awal tahun diakui oleh Bank Indonesia kurang baik dengan pelemahan hingga 1,24% year-to-date di tengah arus masuk modal asing yang masih berlanjut. Meski demikian, pelemahan rupiah masih 'mendingan' dibandingkan mata uang Asia negara tetangga.

Dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Rabu (17/1/2024), Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, rupiah mencatat pelemahan 1,24% dibandingkan posisi penutupan akhir 2023 lalu. 

Meski mencatat pelemahan, kinerja rupiah sejauh ini masih lebih baik ketimbang mata uang Asia lain. "Ringgit Malaysia, Baht Thailand dan won Korea masing-masing melemah 1,95%, lalu 2,82% dan 2,24%," kata Perry.

Pelemahan rupiah berlangsung di tengah arus masuk modal asing yang masih mencatat inflows. Sampai 15 Januari, laporan BI, pemodal asing masih mencatat beli bersih US$ 3 miliar, melanjutkan net inflows sepanjang 2023 yang mencapai US$ 5,4 miliar.