Logo Bloomberg Technoz

Epidemiolog Wanti-wanti Vaksin Berbayar Buat Orang Malas vaksin

Dinda Decembria
03 January 2024 15:20

Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19 (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19 (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Per 1 Januari 2024 pemerintah memberlakukan kebijakan vaksin booster Covid-19 berbayar. Epidemiologi Dicky Budiman mewanti-wanti kebijakan tersebut membuat orang malas vaksinasi.

"Karena kepentingan memberikan proteksi diri itulah maka harus diupayakan terus terjaga cakupannya dalam konteks ini artinya pentingnya vaksinasi menjadi gratis, artinya tidak berbayar itu sangat berperan dalam meningkatkan cakupan kalau tadinya sudah malas, merasa aman, kemudian ini harus bayar ini menjadi sulit meningkatkan cakupan vaksinasi" tegas Dicky.

Dicky mengatakan jika hal tersebut terjadi, tingkat kekebal komunal yang dihasilkan dari vaksinasi akan rendah dan menimbulkan potensi terjadinya kenaikan kasus dengan tahap gelombang kecil namun menyasar pada kelompok rawan, kematian hingga pontensi Long Covid-19.

Dicky juga mengatakan pemerintah harusnya menggratiskan vaksinasi Covid-19 dengan kategori pada kelompok anak hingga lansia.

''Pemerintah mau tidak mau harus memprioritaskan aspek kesehatan masyarakat itu khusunya sudah berkurang tidak semua di vaksin kan, saat ini yang menjadi prioritas dan vaksinasi primer pada anak itu harusnya gratis kemudian pada komorbid, pada lansia dan yang harus diberikan proteksi tambahan dan juga sebaiknya gratis. Karena jumlahnya tidak besar saya rasa pemerintah tidak punya pilihan lain selain memberikan program secara gratis buat mereka ya,'' jelas Dicky.