Logo Bloomberg Technoz

Hari Terakhir Bursa 2023, Rupiah Berisiko Melemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
29 December 2023 07:30

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah tiga hari perdagangan berturut-turut menguat, peluang penguatan nilai tukar rupiah pada hari terakhir bursa tahun ini, Jumat (29/12/2023), sepertinya sudah sangat terbatas dengan kebangkitan dolar Amerika Serikat semalam. Ada potensi rupiah akan berbalik melemah di hari terakhir perdagangan tahun 2023.

Secara teknikal nilai rupiah memperlihatkan potensi penguatan sudah terbatas di mana ada level resistance di kisaran Rp15.405-Rp15.390/US$. Sebaliknya, bila rupiah hari ini gagal menguat, mata uang Indonesia berpotensi terperosok melemah dengan level support terdekat di Rp15.470/US$ dan Rp15.490/US$. Sementara posisi Rp15.544/US$ menjadi titik support terkuat rupiah.

Sentimen global sejatinya masih mendukung ekspektasi pasar terhadap penurunan bunga Federal Reserve (The Fed) dimulai Maret 2024, pasca rilis data klaim pengangguran yang menunjukkan kondisi ketenagakerjaan di negeri itu semakin melemah. Pasar swap memperkirakan The Fed akan memangkas bunga sebanyak 150 basis poin tahun depan mulai Maret nanti.

Reaksi pasar semula juga memperlihatkan optimisme tersebut. Indeks dolar AS, misalnya, sempat terperosok melemah dalam perdagangan kemarin. Namun, setelah terpuruk beberapa hari terakhir, the greenback akhirnya ditutup menguat 0,24% di 101,22.

Sementara yield Treasury, surat utang AS, yang sempat turun ke level terendah sejak Juli di 3,78%, akhirnya juga kembali naik tipis ke kisaran 3,84%. Sedangkan indeks saham Wall Street sebagian masih bertahan hijau, Dow Jones Industrial menguat 0,14% dan S&P 500 Index menguat tipis 0,04% tadi malam.