Logo Bloomberg Technoz

Pertalite Sudah Waktunya Turun Harga Imbas Minyak Dunia US$70-an

Sultan Ibnu Affan
08 December 2023 12:50

Konsumen membeli Pertalite di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian
Konsumen membeli Pertalite di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan ekonom menilai sudah saatnya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi – Pertalite dan Solar – mengalami penurunan harga untuk melonggarkan beban anggaran subsidi energi, sejalan dengan makin melandainya harga minyak dunia yang diproyeksi berlanjut hingga tahun depan.

Industry and Regional Analyst PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Ahmad Zuhdi Dwi Kusuma mengatakan secara rata-rata, harga minyak dunia pada 2023 adalah sekitar US$80—US$81 per barel.

Secara point to point (ptp), harga spot minyak dunia akan bertahan di rentang US$75—US$78 per barel pada akhir tahun ini. Bahkan, memasuki 2024, Bank Mandiri memproyeksikan harga minyak makin terjerembap ke level US$70/barel.

Zuhdi menyebut tidak ada faktor kuat yang bakal membuat harga minyak rebound drastis dalam waktu dekat lantaran secara fundamental nilainya sudah rendah; kecuali jika OPEC+ membuat kebijakan produksi yang mengejutkan. 

“[Dengan demikian], harga BBM semestinya akan turun jika harga minyak globalnya turun. Prediksi kami, penurunan US$1/barel minyak global akan berdampak pada penurunan Rp150—Rp200 per liter BBM di Indonesia,” ujar Zuhdi saat dihubungi, Jumat (8/12/2023).

Yang ideal adalah menurunkan harga seluruh BBM, baik subsidi ataupun nonsubsidi.

Industry and Regional Analyst PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Ahmad Zuhdi Dwi Kusuma