Logo Bloomberg Technoz

Terimbas Depresiasi Rupiah, Saham Properti dan Farmasi Melemah

Muhammad Julian Fadli
28 February 2023 13:06

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (IHSG). (Bloomberg Tachnoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (IHSG). (Bloomberg Tachnoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs acuan Bank Indonesia (BI) yaitu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor pada 27 Februari 2023 berada di posisi Rp 15.274, dari sebelumnya Rp 15.216.

Tekanan terhadap nilai tukar rupiah memang terus bergulir sepanjang Februari dengan sentimen eksternal jadi pendukung utama pelemahan rupiah hari ini, Selasa (28/2/2023). Terkini, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) mencatatkan inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) Januari 2023 meningkat 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya, ini merupakan angka inflasi tertinggi sejak Agustus 2022.

Informasi Kurs JISDOR pada hari Selasa, 27 Februari 2023 (Sumber Bank Indonesia)

Secara tahunan, inflasi inti PCE ada di angka 4,7%. Sentimen ini meningkatkan kekhawatiran para pelaku pasar akan kenaikan suku bunga The Fed yang kian berlanjut.

Ini membuat Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed menaikkan suku bunga acuan dan diperkirakan akan terus bergerak naik hingga level 5,4% pada tahun ini. Proyeksi kenaikan suku bunga acuan tersebut berdasarkan prediksi inflasi di AS yang masih akan tinggi.

Inflasi Inti PCE Amerika Serikat (Bloomberg)

Kekhawatiran ini membawa tekanan kepada nilai tukar rupiah, yang juga memberikan tekanan kepada emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).