Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, perseroan yang terafiliasi dengan konglomerat Garibaldi Thohir itu juga berkomitmen untuk mengedepankan pendapatan melalui penjualan batu bara kokas atau coking coal – atau selain batu bara termal – hingga 50% pada 2030.

Dok. Adaro

Pemerintah sebelumnya telah mewanti-wanti industri dalam negeri harus siap-siap mengoptimalkan daya saing produk dalam negeri, sejalan dengan kian seriusnya negara-negara dunia dalam menekan emisi melalui penerapan pajak karbon lintas negara (cross border).

Penerapan pajak karbon itu pun rencananya akan dilaksanakan pada 2026.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengimbau kepada industri pertambangan dalam negeri harus secepat mungkin memaksimalkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).

"Kita perlu ngurangin emisi karbon sebanyak-banyaknya supaya bisa menolong industri kita," ujarnya.

Untuk diketahui, cadangan atau total sumber daya batu bara ADMR masih sekitar 975 juta ton, yang terdiri dari 4,3 juta ton green coal dari PT Lahai Coal (Haju); 93 juta ton kokas dan 7,3 juta ton green coal dari PT Maruwai Coal (Lampunut); 629,9 juta ton kokas dari PT Juloi Coal (Juloi North West); 174,5 juta ton kokas dari Juloi Coal (Bumbun); 50,9 juta ton kokas dari PT Kalteng Coal (Luon); dan 15 juta ton kokas dari PT Sumber Barito Coal.

Fokus Ekspor Kokas

Pada kesempatan yang sama, Managing Director ADMR Hendri Tamrin menambahkan perseroan akan fokus untuk mengekspor batu bara kokas di negara-negara Asia, khususnya Jepang dan China.

“Kita juga lihat pertumbuhan ekonomi ke depan di Asia Selatan dan Asia Tenggara akan menjadi pusat pertumbuhan pasar kami. [Kami juga] fokus pada diversifikasi dan perkuat portofolio,” tuturnya.

“Kami yakin [pasar batu bara metalurgi masih] kuat. Sampai pertengahan tahun, topik inflasi dan pengetatan moneter [di sejumlah negara masih menjadi sentimen bagi batu bara], tetapi sudah mulai dilonggarkan sehingga membuka peluang pasar lebih banyak, sejalan dengan ekspansi perusahaan.”

Sekadar catatan, sepanjang Januari—September 2023, volume produksi batu bara ADMR mencapai 3,98 juta ton dengan penjualan sebanyak 3,01 juta ton atau masing-masing naik 55% dan 38% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

(wdh)

No more pages