Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Halodoc merupakan perusahaan startup bidang pelayanan kesehatan digital Indonesia, yang kini dihadapkan pada tantangan baru, hingga perusahaan harus mem-PHK karyawan. Meski tidak disebutkan jumlah pasti, rumor yang beredar pengurangan karyawan mencapai 350 orang.

Halodoc berkembang di tengah layanan kesehatan fisik Indonesia belum matang. Halodoc ataupun startup sejenis menawarkan jasa yang lazim kita temui adalah telemedicine dimana pengguna bisa langsung berkonsultasi dengan petugas kesehatan, bahkan dokter dari jarak jauh, atau konsultasi diagnostik.

Tercatat Halodoc menggelar seri pendanaan D dengan nilai total Rp1,5 triliun. Astra International menjadi salah satu investor lama yang kembali memasukkan dana investasi pada gelombang ini. Total uang Astra yang sudah masuk mencapai US$135 juta. GDP Venture, perusahaan ventura milik grup Djarum juga diketahui turut berinvestasi di Halodoc.

Dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023), Adeline Hindarto, VP Government Relations & Corporate Affairs Halodoc menyatakan keputusan PHK didasari atas situasi terbaru hingga perusahaan harus menyiapkan langkah yang tidak biasa. 

"Ini bukanlah keputusan yang mudah," jelas dia. "Dalam proses ini, perusahaan telah memenuhi hak-hak karyawan yang terkena dampak sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Perusahaan telah memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan yang terdampak hingga Desember 2024." 

Bisnis Makin Tumbuh di Masa Pandemi

Halodoc berdiri dengan tujuan menjadi hub layanan kesehatan berbasis digital. Perusahaan ingin menghubungkan masyarakat ke seluruh dokter, laboratorium, apotek, hingga asuransi lewat satu aplikasi.

Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Halodoc bekerja sama dengan 12.000 dokter umum dan 8.000 dokter spesialis.  Kerja sama juga terjalin dengan lebih dari 4.000 rumah sakit, apotek, dan 22 perusahaan asuransi, menurut Halodoc.

Layanan konsultasi jarak jauh menjadi pemikat masyarakat karena bisa dilakukan sepanjang waktu 24/7. Selama pandemi layanan telemedicine Halodoc mengalami kenaikan, baik untuk tes Covid-19, konsultasi dokter, psikolog, ataupun psikiater.

Layanan yang paling banyak diakses pengguna adalah Chat Dokter, dengan peningkatan 10 kali lipat pada tahun 2021, dibandingkan periode sebelumnya. Layanan Toko Kesehatan naik lima kali, dan Buat Janji naik tiga kali.

Layanan Kesehatan Jiwa juga menjadi yang paling sering diakses di aplikasi Halodoc. Periode terbanyak terjadi pada bulan April hingga Juni 2020, saat pemerintah Indonesia menerapkan pembatasan kegiatan.

Berdasarkan data hingga 2020 telah terjadi peningkatan jumlah download atas aplikasi sebanyak dua kali lipat, dengan total 18 juta pengguna aktif bulanan. Satu tahun berselang, pengguna aktif bulanan naik menjadi 20 juta. Selama pandemi Halodoc bersama 11 aplikasi sejenis bekerja sama yang tergabung dalam Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi).

Data Atensi tahun 2022 memperlihatkan kurang lebih 17,9 juta aktivitas konsultasi kesehatan yang berasal dari 19 perusahaan telemedicine.

CEO & Co-Founder of Halodoc Jonathan Sudharta sempat menyatakan pasca pandemi berganti menjadi endemi menjadi langkah baru. Terdapat tantangan dalam memenuhi permintaan akses layanan kesehatan.

Bagian dari Revolusi Layanan Kesehatan

Halodoc menjadi bagian dari upaya Indonesia merevolusi pelayanan kesehatan. Pasca pandemi Covid-19, masyarakat mulai terbiasa dengan pola-pola telemedicine. Menurut keterangan Kementerian Kesehatan, industri ini dipercaya jadi solusi saat masyarakat membutuhkan konsultasi dengan para tenaga kesehatan, khususnya dokter.

Apalagi di tengah isu keterbatasan dokter di Indonesia. Berkaca pada data  Kemenkes, jumlah dokter per kapita baru mencapai 4 per 10.000 penduduk. Sedangkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) 10 per 10.000  (1 dokter berbanding 1.000 penduduk).

Rasio dokter di Indonesia jadi terendah kedua di Asia Tenggara, setelah Kamboja. Sebaran dokter juga belum merata, melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, 11.365 dokter ada di Jakarta, disusul dengan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa barat. Jumlah lebih kecil tersebar mulai dari Banten, bali, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, Aceh, dan seterusnya.

Proyeksi ukuran pasar kesehatan digital global dari tahun 2019 hingga 2025 dalam milliar dolar AS. (Dok: Statista)

Menurut survei Covid-19 Indonesia Consumer Pulse oleh McKinsey tergambar prospek telemedicine dengan capaian publik Indonesia akan terus menggunakan layanan untuk kesehatan fisik sebesar 65%, dan kesehatan jiwa 73%. Sedangkan di tingkat global pengguna telemedicine diprediksi akan naik menjadi US$175,5 miliar, menurut Global Market Insights.

(wep)

No more pages