Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Telkom Indonesia tidak terlalu khawatir dengan tren harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang menurun. Telkom merupakan salah satu investor pada gelombang pendanaan startup hasil merger Gojek dan Tokopedia ini tahun 2021.

Menurut Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom Indonesia penempatan investasi yang berdasarkan data 18 Mei 2021 mencapai US$450 juta (sekitar Rp6,4 triliun) bertujuan menghasilkan sinergi antara kedua perusahaan.

“Jadi kami invest di GOTO kan utamanya cari sinergi, dari tahun lalu ke ini tumbuh 25%,” jelas Ririek di Jakarta, Kamis. Pertumbuhan yang dimaksud adalah bagaimana Telkom menghasilkan pendapatan tambahan lewat bisnis anak usaha PT Telkomsel, usai bekerja sama dengan unit bisnis GOTO.

Harga GOTO terus turun bahkan sempat mencapai level Rp57/saham. Aksi jual investor disebabkan oleh rencana penjualan saham GOTO oleh tiga mantan petinggi perusahaan. Hal yang tidak terlalu diperhatikan oleh Ririek.

Harapan di masa mendatang justru keuntungan bisnis dapat terus ditingkatkan lewat kolaborasi Telkomsel dan GOTO. “Sehingga sebenarnya secara finansial, itu juga akan in a way memberikan tambahan bagi Telkomsel, dan terkonsolidasi [pendapatan] di Telkom. Itu terus tumbuh,” ucap Ririek.

Telkom masuk sebagai investor GOTO  pada 18 Mei 2021 dengan membeli 23,7 miliar saham GOTO senilai US$450 juta atau setara Rp6,4 triliun. Dari sini bisa terlihat jika modal awal Telkomsel membeli GOTO adalah Rp270/saham. Jika menggunakan harga hari ini, modal Telkomsel susut Rp4,99 triliun menjadi Rp1,44 triliun.

Saham GOTO pekan ini kembali melemah setelah sempat rebound. Pada akhir sesi II perdagangan, GOTO memerah 3,51% ke level Rp55. GOTO hari ini telah diperdagangkan sebanyak 2,78 miliar saham dengan total nilai Rp156,67 miliar. Minggu lalu hingga Senin pekan ini pembalikan arah terjadi ke level Rp64.

Saham GOTO bak roller coaster usai diterpa isu negatif soal para pendirinya yakni CEO GOTO Andre Sulistyo, pendiri Gojek Kevin Aluwi dan Founder & Komisaris GOTO William Tanujaya yang akan melepas saham. Hal yang kemudian dibantah oleh CEO GOTO Patrick Walujo.

Menurut Patrick GOTO akan terus tumbuh. Perusahaan juga memiliki permodalan yang cukup, sementara keputusan ketiga orang tersebut merupakan keputusan pribadi bukan keputusan manajemen,

(wep)

No more pages