Logo Bloomberg Technoz

"Produk in home, seperti pasta gigi, nggak akan berubah sikat gigi jadi tiga kali sehari. Sun screen mungkin lumayan menarik, tapi aktivitas mencuci juga tidak mungkin jadi lebih banyak," terang Ira.

Kinerja Keuangan

UNVR masih mengakumulasi penurunan kinerja keuangan, meski performa secara kuartalan meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Rabu (25/10/2023), pendapatan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini tercatat Rp30,51 triliun. Perolehan ini turun 3,28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp31,54 miliar.

UNVR mampu menekan beban pokok hingga 8,21% secara tahunan menjadi Rp15,23 triliun. Alhasil, laba kotor terkerek 2,19% menjadi Rp15,27 triliun.

Namun, beban pemasaran dan penjualan naik 6,5% menjadi Rp6,83 triliun. Sedang beban umum naik 18,72% menjadi Rp2,99 triliun.

Imbasnya, laba usaha turun 9,37% menjadi Rp5,45 triliun. Penurunan ini juga yang memicu tergerusnya laba bersih UNVR sebesar 9,15% secara tahunan menjadi Rp4,19 triliun.

Sementara untuk kinerja keuangan per kuartal III-2023, UNVR mencatat penjualan bersih sebesar Rp10,2 triliun, dengan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 3,3% dan volume domestik tumbuh sebesar 4,3%dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. 

Margin kotor pada kuartal ini meningkat 483 basis poin (bps) dibandingkan kuartal III-2022. Selain itu, perseroan juga melaporkan pertumbuhan laba bersih sebesar 21,0% secara tahunan menjadi Rp1,4 triliun.

"Kami berhasil meningkatkan volume share dalam tiga kuartal terakhir. Perseroan tetap berkomitmen penuh untuk menjalankan sejumlah prioritas strategis untuk pertumbuhan jangka panjang," jelas Ira.

(dov/dhf)

No more pages