Logo Bloomberg Technoz

Mengutip Bloomberg News, Bank Dunia menyetujui utang senilai US$ 1 miliar kepada Afrika Selatan untuk mempromosikan transisi karbon. Pinjaman ini digunakan untuk mengatasi krisis energi di negara tersebut dan mencapai transisi menuju rendah karbon.

Di Indonesia, pemerintah telah merilis aturan pembiayaan untuk ‘suntik mati’ Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang bertenaga batu bara. Dalam PMK No 103/2023, disebutkan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan fiskal untuk mewujudkan target itu.

“Bahwa guna mewujudkan transisi energi yang berkeadilan dan terjangkau serta mempercepat pencapaian target bauran energi terbarukan dalam bauran energi nasional sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional, perlu memberikan dukungan fiskal melalui kerangka pendanaan dan pembiayaan untuk percepatan pengakhiran waktu operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap, percepatan pengakhiran waktu operasi kontrak perjanjian jual-beli Pembangkit Listrik Tenaga Uap, dan/atau pengembangan pembangkit energi terbarukan,” demikian tulis beleid itu.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 31,04.

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan RSI batu bara sudah nyaris menyentuh 30, yang berarti hampir masuk zona jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, potensi kenaikan harga batu bara menjadi terbuka. Target kenaikan terdekat ada di US$ 142,4/ton. Jika tertembus, maka US$ 149/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Target paling optimistis ada di US$ 177,5/ton.

(aji)

No more pages