Logo Bloomberg Technoz

Investor Emas Rugi 11,4%, Pakai Cara Ini Agar Untung

Ruisa Khoiriyah
20 February 2023 11:52

Ilustrasi Emas Batangan (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Emas Batangan (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Para penyuka investasi emas mungkin tengah sedikit galau belakangan ini. Pasalnya, harga emas terus menurun seiring semakin perkasanya dolar Amerika Serikat gara-gara sentimen bunga acuan The Federal Reserves yang diprediksi akan makin melesat naik.

Di pasar spot global, harga emas terus tertekan sejak pekan lalu dan diperdagangkan melemah 0,2% pada Senin pagi (20/2/2023) di level US$ 1.837,96  per troy ounce. Pekan lalu harga emas sudah tertekan sekitar 1,2% kontras dengan kenaikan harga dolar AS. Bukan cuma emas yang terperosok, komoditi logam lain seperti perak, platinum dan paladium juga ikut tertekan harga dolar AS. 

Harga emas di pasar global 10 tahun terakhir (Bloomberg)

Di pasar dalam negeri, harga emas fisik yaitu emas batangan Antam di Butik Emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam), melanjutkan penurunan Rp 2.000 per gram. Alhasil harga emas batangan Antam saat ini terhenti di level Rp 1,020 per gram. Harga beli kembali (buyback) ikut terseret turun yaitu dari Rp 907.000 per gram akhir pekan lalu menjadi Rp 905.000 per gram. 

Selisih antara harga jual (harga saat kita membeli emas Antam) dan harga buyback (harga ketika kita menjual emas kepada Antam) mencapai Rp 115.000. Jarak harga ini semakin lebar, bandingkan dengan tahun 2019 di mana selisih harga jual dan buyback masih di bawah Rp 100.000 per gram. Dengan demikian, bila Anda membeli emas pada pekan lalu seharga Rp 1,022 juta dan menjualnya awal pekan ini, maka kerugian Anda mencapai 11,4%. 

Gambaran itu menegaskan lagi-lagi tentang cara terbaik memperlakukan emas adalah menempatkannya sebagai alat lindung nilai (hedging) dari inflasi jangka panjang, di atas tiga tahun. Pada akhir 2019 silam, berdasarkan data di website Logam Mulia Antam, harga emas Antam masih sebesar Rp 762.000 per gram.