Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Grup Indofood hanya sebagian kecil dari gurita bisnis Anthoni Salim. Melalui kendaraan investasinya, First Pacific Company Limited, ia mengendalikan banyak perusahaan yang bergerak di beragam sektor.

First Pacific adalah perusahaan investasi yang bermarkas di Hong Kong. Perusahaan fokus menebar investasinya di kawasan Asia Pasifik.

Secara garis besar, ada empat sektor bisnis yang menjadi fokus perusahaan. Keempatnya yakni, produk konsumer (makanan), telekomunikasi, infrastruktur dan sumber daya alam.

Berikut jaringan bisnis First Pacific yang telah Bloomberg Technoz rangkum dari dokumen resmi perusahaan:

- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Indofood adalah perusahaan makanan terintegrasi di Indonesia sekaligus produsen Indomie yang telah mendunia.

- PLDT Inc.
Perusahaan ini merupakan induk bisnis telekomunikasi dan digital services provider di Filipina. PLDT juga diklaim memiliki layanan broadband dan jaringan wireless terbesar di negara tersebut.

- Metro Pacific Investments Corporation (MPIC)
MPIC menaungi bisnis infrastruktur di Filipina. Mulai dari jalan tol hingga properti berada di bawah pengelolaan MPIC.

- PacificLight Power Pte. Ltd.
First Pacific juga melakukan investasi di PacificLight Power Pte. Ltd. yang merupakan operator pembangkit listrik tenaga gas di Singapura. 

- Philex Mining Corporation
Philex bergerak di sektor tambang emas di Filipina. Perusahaan juga memproduksi tembaga dan perak di Filipina.

- PXP energy Corporation
Bergerak di sektor hulu industri minyak dan gas (migas).

- Roxas Holdings, Inc.
Perusahaan memproduksi gula dan bioethanol di Filipina.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, First Pacific mencatat kenaikan pendapatan konsolidasi 7% secara tahunan menjadi US$5,4 miliar atau setara sekitar Rp84,24 triliun.

Laba bersihnya bahkan melesat 43% secara tahunan menjadi US$345,6 juta atau setara sekitar Rp5,38 triliun.

Sementara, laba operasi tercatat naik 15% menjadi US$348,7 juta. Dari nilai ini, sebesar 43% berasal dari operasi bisnis First Pacific di Filipina. Indonesia justru berada urutan kedua, dengan kontribusi sebesar 39%. Kontribusi terakhir berasal dari Singapura, 18%.

Dari jenis segmen bisnisnya, konsumer menyumbang 36% laba operasi. Telekomunikasi dan sumber daya alam masing-masing sebesar 21% dan 2%. Terakhir, infrastruktur sebesar 41%.

Perlu diketahui, Anthoni Salim adalah pemegang saham mayoritas First Pacific, yang merupakan induk dari Metro Pacific Investments Corporation (MPIC). MPIC kemudian memiliki entitas usaha bernama Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC).

MPTC memiliki portofolio investasi di Indonesia melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia. Perusahaan ini tak lain adalah pengendali sekaligus pemegang saham mayoritas PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dengan porsi kepemilikan 74,65%.

Buka Opsi Akuisisi

Entitas usaha Anthoni Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membuka opsi untuk mengakusisi ruas tol milik BUMN Karya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

"Akuisisi menjadi salah satu strategi pertumbuhan kami. Ada batas minimal tertentu, 40% kepemilikan usai akuisisi. Jika di Waskita ada yang dijual masuk dalam batas minimal itu, kami tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplornya," jelas Direktur META Danni Hasan, dikutip Rabu (11/10/2023).

Ia belum memberikan detail lebih lanjut terkait rencana itu. Yang terang, menurut Danni, META akan mengakuisisi perusahaan yang bisa mendongkrak kinerja keuangan. "Yang paling utama adalah, seberapa jauh potensi perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi positif," imbuhnya.

Pada saat yang bersamaan, WSKT saat ini juga tengah fokus untuk melakukan divestasi aset tol. Salah satu yang masuk daftar jual adalah, ruas Pemalang-Batang.

Ruas tol tersebut berada di bawah konsesi PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR). Sebesar 60% saham PBTR sendiri dikuasai oleh PT Waskita Toll Road (WTR), yang merupakan anak usaha WSKT.

(dhf)

No more pages