Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Sebut Subsidi BBM Terarah Lebih Baik dari Turunkan Harga

Pramesti Regita Cindy
26 July 2025 18:00

Turun Harga BBM Shell, BP & Vivo Lebih Banyak dari Pertamina (Bloomberg Technoz/Asfahan)
Turun Harga BBM Shell, BP & Vivo Lebih Banyak dari Pertamina (Bloomberg Technoz/Asfahan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Kebijakan Publik Celios (Center of Economic and Law Studies) Media Askar Wahyudi menilai menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bukanlah solusi ideal untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya dalam konteks fiskal Indonesia yang kompleks. Ia justru mendorong penerapan subsidi yang lebih terarah agar tepat sasaran dan efisien.

Hal ini sekaligus merespons langkah pemerintah Malaysia yang berencana memangkas harga BBM di dalam negerinya.

"Meskipun menurunkan harga BBM bisa menekan anggaran masyarakat khususnya masyarakat bawah, tapi tidak sesederhana itu untuk konteks Indonesia. Sebab skala konstruksinya, beban fiskal kita, itu jauh lebih besar daripada Malaysia. Dan ketergantungan impor BBM kita jauh lebih besar," ujar Media kepada Bloomberg Technoz, Sabtu (26/7/2025). 


Media juga menekankan, bahwa risiko nilai tukar menjadi faktor krusial yang perlu diperhitungkan jika pemerintah memilih menurunkan harga BBM secara luas. Terlebih, data subsidi yang belum akurat serta dominasi konsumsi BBM bersubsidi oleh kelas menengah ke atas menambah tantangan kebijakan ini.

Oleh karenanya, sebagai solusi, dia menyarankan penerapan subsidi yang lebih terarah, seperti memberikan diskon harga Pertalite kepada rumah tangga miskin atau pelaku UMKM. "Yang penting penerimanya atau basis datanya itu benar. Jadi bisa menggunakan prinsip digitalisasi yang selama ini sudah mulai dilakukan."