Logo Bloomberg Technoz

INDY hingga ICBP Paling Berisiko dengan Depresiasi Rupiah

Merinda Faradianti
04 May 2025 17:30

Rak berisi mie instan produk Indofood CBP milik grup Salim Indofood di pasar swalayan. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)
Rak berisi mie instan produk Indofood CBP milik grup Salim Indofood di pasar swalayan. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Fitch Ratings melihat sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI)memiliki risiko tambahan imbas depresiasi rupiah. Terutama, emiten yang memiliki utang obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. 

Rupiah stabil dalam dua minggu terakhir sekitar Rp16.800 per dolar AS, setelah terdepresiasi sekitar 4% sejak awal tahun.

Depresiasi juga terjadi karena ketidakpastian serta adanya ketegangan perdagangan global yang sedang berlangsung.


Dilansir dari Bloomberg, Minggu (4/5/2025), Fitch menilai PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) menjadi salah satu emiten yang cukup berisiko.

Pasalnya, Japfa (JPFA) memiliki utang obligasi global senilai US$350 jura yang akan jatuh tempo pada Maret 2026.