Logo Bloomberg Technoz

PLTU Kaltara Dituding Rugikan Ekonomi Rp4 T, Begini Respons Adaro

Wike Dita Herlinda
15 September 2023 13:50

Gedung Perkantoran Adaro (Sumber Website Perusahaan)
Gedung Perkantoran Adaro (Sumber Website Perusahaan)

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membantah bahwa proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dibangun salah satu anak usahanya di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Kalimantan Utara (Kaltara) berisiko merugikan ekonomi hingga Rp4 triliun.

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febrianti Nadira menjelaskan PLTU yang tengah menjadi sorotan tersebut justru akan dibangun dengan cepat sehingga perseroan tidak kehilangan peluang untuk berpartisipasi dalam program penghiliran dan pengembangan ekonomi hijau di Tanah Air.

Dia menjelaskan proyek utama Adaro di KIHI sebenarnya adalah smelter aluminium, yang diharapkan membantu negara mengurangi impor aluminium, meningkatkan devisa dan penerimaan pajak, sekaligus berkontribusi menciptakan lapangan pekerjaan.

“Untuk dapat segera mewujudkan hal tersebut, maka smelter aluminium Adaro akan dibangun dalam tiga fase, dengan target kapasitas mencapai 1,5 juta ton,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Jumat (15/9/2023).

Masing-masing fase akan memiliki kapasitas 500.000 ton. Saat ini, perseroan sedang memfokuskan pembangunan pada fase pertama yang akan menggunakan PLTU sebagai sumber energi karena keandalan dan biaya pembangkit listrik yang lebih efisien.