Logo Bloomberg Technoz

RI-Malaysia Sepakat Kembangkan Teknologi Penangkapan Karbon 

Sultan Ibnu Affan
11 September 2023 20:10

Gedung ESDM. (Dok. ESDM)
Gedung ESDM. (Dok. ESDM)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah negara ASEAN, seperti Indonesia dan Malaysia resmi akan melakukan pengembangan teknologi penyimpanan dan penangkapan emisi karbon melalui teknologi carbon capture storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Hal ini sejalan dengan upaya transisi energi dan mempercepat pengurangan emisi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.

"Indonesia dan Malaysia telah mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan pendaftaran teknologi penyimpanan karbon dioksida," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji disela acara ICCSC Forum, Senin (11/8/2023).

Selain RI dan Malaysia, Tutuka juga mengatakan bahwa terdapat negara lain seperti Thailand, yang saat ini juga tengah berencana memaksimalkan regulasi atau undang-undang tentang mekanisme penyimpanan karbon. Menurutnya, ketertarikan negara-negara tetangga di kawasan Asia Pasifik tersebut tak lepas dari pengaruh Indonesia, yang dinilai telah memelopori penerapan teknologi tersebut.

"Indonesia tetap menjadi pendukung CCS, dan [kami] tampaknya menjadi pelopor dalam penerapan CCS di Asia Tenggara,"

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjdjaitan sendiri mengatakan Indonesia memiliki potensi dan peluang besar dalam penyimpanan emisi karbon secara permanen melalui teknologi carbon capture storage (CCS). Selain itu, potensi penyimpanan karbon Indonesia saat ini--yang diperkirakan mencapai 400 gigaton--dapat memberikan peluang bisnis dan investasi yang signifikan di negara ini.