Logo Bloomberg Technoz

Terkoreksinya saham-saham batu bara juga terjadi dengan saham PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) turun 14,16% ke Rp 1.455/unit, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) drop 14,91% ke Rp 137/unit, PT Indotambang Raya Megah Tbk (ITMG) drop 12,49% menjadi Rp 34.150/unit, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 8,67% menjadi Rp 3.370/unit. Serta saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 6,04% ke Rp 24.500/unit.

Emiten

Harga Saham

Kinerja YtD

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Rp 2.740

28,83%

PT ABM Investama Tbk (ABMM)

Rp 2.600

20,73%

PT Indika Energy Tbk (INDY)

Rp 2.210

19,05%

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Rp 137

14,91%

PT Adaro Minerals Tbk (ADMR)

Rp 1.455

14,16%

PT Indotambang Raya Megah Tbk (ITMG)

Rp 34.150

12,49%

PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

Rp 18.850

10,24%

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Rp 3.370

8,67%

PT Delta Dunia Makmur (DOID)

Rp 278

8,55%

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS)

Rp 1.095

8,37%

PT TBS Energi Utama (TOBA)

Rp 555

8,26%

PT United Tractors Tbk (UNTR)

Rp 24.500

6,04%

PT Resource Alam Indonesia (KKGI)

Rp 394

1,50%

Data Harga Saham per Jumat, 10 Februari 2023

Pada 2023, secara sektoral kinerja sektor energi dalam pergerakan YtD mengalami koreksi 7,78%. Anjloknya sektor energi berkorelasi dengan harga komoditas secara global yang terkoreksi, seperti batu bara, minyak dan gas.

Mengutip riset sektoral oleh Ajaib Sekuritas yang disusun Ratih Mustikoningsih. Terdapat beberapa faktor pendorong harga energi mengalami koreksi, di antaranya:

1. Industri manufaktur Eropa masih berada di level kontraksi yang menandakan aktivitas bisnis melemah karena output produksi dan permintaan juga turun. Sejalan dengan kenaikan suku bunga yang agresif untuk menekan angka inflasi.

Berdasarkan data Eurostat, Produk Domestik Bruto (PDB) Zona Euro pada kuartal IV-2022 adalah 0,1%. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 0,3%. Adapun sejumlah negara mengalami kontraksi di antaranya Jerman -0,1% dan Italia -0,5%.

2. Inflasi yang mulai melandai akibat turunnya harga energi.

US Bureau of Labor Statistics melaporkan, inflasi yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen di AS pada Desember 2022 tercatat 6,5% secara tahunan. Inflasi ini menjadikan laju paling lambat sepanjang 2022. 

3. Suhu musim dingin yang lebih hangat di kawasan Eropa menurunkan permintaan energi sebagai penghangat. 

Sementara itu, emiten energi dengan bisnis yang terdiversifikasi secara berkelanjutan akan mengambil alih momentum ini. Beberapa emiten di sektor migas, dan batu bara telah berencana dan memulai segmen bisnis pada Energi Baru Terbarukan (EBT).

Emiten-emiten yang mulai memasuki bisnis kendaraan listrik, membangun smelter nikel dan aluminium sebagai komponen kendaraan listrik, serta gasifikasi batu bara, akan menjadi pilihan investasi sepanjang 2023.

Sentimen positif komoditas nikel juga datang dari meningkatnya jumlah permintaan baterai kendaraan listrik yang menjadi katalis kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Department Research Bloomberg Technoz memilih beberapa saham yang menarik untuk dicermati berdasarkan sektor yang telah dibahas di atas, antara lain:

INCO

Pergerakan harga saham INCO kuat di atas MA-200 nya di level Rp 6.800 sampai Rp 7.050, dengan target harga pada resistance di Rp 7.550 serta pertimbangkan cut loss apabila menembus support di level harga Rp 6.700.

ANTM

Pergerakan harga saham ANTM kokoh di atas MA-50 dan MA-200 di level Rp 2.000 sampai Rp 2.150, dengan target harga resistance di level Rp 2.380 serta pertimbangkan cut loss apabila menembus support di level harga Rp 1.980.  

HRUM

Pergerakan harga saham HRUM di area MA-5, dengan target harga pada resistance Rp 1.800 serta pertimbangkan cut loss apabila menembus support di level harga Rp 1.515.

INDY

Pergerakan harga saham INDY di area MA-5, dengan target harga resistance di level Rp 2.640 serta pertimbangkan cut loss apabila menembus support di level harga Rp 2.130.

MDKA

Pergerakan harga saham MDKA kuat di atas MA-200 nya di level Rp 4.300 sampai Rp 4.400, dengan target harga resistance di level Rp 4.950 serta pertimbangkan cut loss apabila menembus support di level harga Rp 4.280.

Disclaimer

Artikel ini bukan ajakan dari Bloomberg Technoz untuk membeli saham tertentu. Semua risiko investasi yang dilakukan investor menjadi tanggungjawab secara mandiri.

(fad/aji)

No more pages