Logo Bloomberg Technoz

Saham Batu Bara Berguguran, Cek Prospeknya

Muhammad Julian Fadli
10 February 2023 15:55

Ilustrasi Tambang Batu Bara (esdm.go.id)
Ilustrasi Tambang Batu Bara (esdm.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada 2022 dapat dikatakan sebagai tahunnya saham-saham batu bara. Pergerakan harga saham dan kinerja pendapatannya meningkat sangat signifikan, bahkan emiten batu bara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berhasil mencatat rekor laba tertinggi.

Berdasarkan data International Energy Agency (IEA) permintaan batu bara secara global menyentuh 8 miliar ton pada 2022, sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. 

Akan tetapi, pada awal 2023 terlihat saham-saham batu bara mulai berguguran. Sebagai gambaran, saham ADRO saat ini di level Rp 2.740/unit, secara year to date (YtD) sudah anjlok 28,83%. Padahal pada 2022 harga saham ADRO pernah mencapai level Rp 4.250/unit.

Tidak lain, salah satu indikator pelemahan ini karena harga di pasar global menjadi penyebab anjloknya saham-saham batu bara. Harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak Maret saat ini ada di US$ 237,5/ton, turun tajam dari puncaknya di US$ 450/ton pada tahun lalu.

Harga saham PT Indika Energy Tbk (INDY) pada perdagangan Jumat 10 Februari 2023 ditutup di Rp 2.210/unit, turun 19,05% YtD. Harga saham INDY telah jatuh dari pencapaian tertinggi Rp 3.420/unit pada 2022.