Hal serupa diutarakan oleh Mahar yang bekerja di wilayah Jakarta Selatan. Mahar menilai gaya hidup dengan menyewa apartemen biayanya bisa di share dengan teman-teman.
“Secara gaji mending menyewa apartemen karena nanti bisa share sama teman-teman yang ingin menyewa bareng. KPR juga produsernya merepotkan,” terang Mahar.
Harga Properti 2023
Menurut Survei Harga Properti Residensial yang dikeluarkan Bank Indonesia pada triwulan II masih melanjutkan tren peningkatan.
Hal tersebut tecermin dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2023 sebesar 1,92%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,79%. Peningkatan IHPR tersebut terutama ditopang oleh kenaikan harga rumah tipe kecil sebesar 2,22%, lebih tinggi dari kenaikan pada triwulan I 2023 yang sebesar 1,77%.
Sementara itu, harga rumah tipe menengah mengalami peningkatan sebesar 2,72%, sedikit lebih rendah dari 2,76% pada triwulan I 2023 (Grafik 3). Lebih lanjut, peningkatan juga terpantau pada harga rumah tipe besar dengan kenaikan sebesar 1,49%. Secara spasial, perkembangan indeks harga rumah yang meningkat pada triwulan II 2023 terutama terjadi di Kota Batam, Jabodebek-Banten, dan Denpasar.
Kalau dari sisi penjualan, hasil survei mengidentifikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan II 2023 masih belum kuat. Penjualan properti residensial terkontraksi 12,30% pada triwulan II 2023, lebih dalam dari kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 8,26%.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa sumber pembiayaan nonperbankan masih menjadi modal utama untuk pembangunan properti residensial. Pada triwulan II 2023, sebesar 72,80% dari total kebutuhan pembiayaan proyek pembangunan perumahan berasal dari dana internal. Sementara dari sisi konsumen, jenis pembiayaan utama pembelian properti residensial berasal dari fasilitas KPR dengan pangsa sebesar 76,02%.
(spt)