Logo Bloomberg Technoz

BI Rilis Instrumen Baru Tarik Modal Asing untuk Sokong Rupiah

Krizia Putri Kinanti
24 August 2023 14:45

Gubernur Bank Indonesia Saat Mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Agustus 2023. (Youtube Bank Indonesia)
Gubernur Bank Indonesia Saat Mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Agustus 2023. (Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia akan menerbitkan instrumen moneter baru untuk mendukung upaya BI menstabilkan nilai tukar rupiah dan pendalaman pasar uang, sehingga aliran modal asing ke pasar domestik bisa semakin besar.

"Menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebagai instrumen OM (kontraksi) yang pro-market dalam rangka memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio, serta untuk optimalisasi aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying," jelas Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (24/8/2023).

SRBI diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan underlying aset SBN yang dimiliki oleh Bank Indonesia dalam waktu 12 bulan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto di pasar sekunder. "Itu bisa dipindahtangankan dan bisa dimiliki penduduk atau bukan penduduk di pasar sekunder. Implementasinya akan dimulai 15 September 2023," kata Perry.

Lebih lanjut Perry memaparkan, SRBI itu disebut sekuritas karena instrumen ini merupakan sekuritisasi SBN yang dimiliki oleh BI. "BI memiliki SBN dengan nilai lebih dari Rp1.000 T. Itu kita sekuritisasi SBN dan dijadikan underlying untuk menerbitkan SRBI yang tersedia dengan tenor jangka pendek 6,9, dan 12 bulan," jelas Gubernur.

Suku bunga akan ditentukan berdasarkan variable rate tender. "Bunganya menarik nanti tentu akan kita [tentukan] berdasarkan variable rate tender. SRBI bisa diperdagangkan di pasar sekunder di mana nanti perbankan yang ikut lelang. Setelah itu apakah eksportir atau pemodal asing boleh 'numpang' pada perbankan untuk melakukan bidding pada BI," kata Perry.