Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Salah Kaprah Paylater yang Bisa 'Miskinkan' Gen Z

Ruisa Khoiriyah
21 August 2023 12:35

Ilustrasi tagihan paylater. (By Tirachard via Envato)
Ilustrasi tagihan paylater. (By Tirachard via Envato)

Bloomberg Technoz, JakartaBooming penawaran utang online melalui aplikasi Buy Now Pay Later (Paylater) di Indonesia beberapa tahun terakhir dikhawatirkan akan semakin mendegradasi kualitas keuangan pribadi generasi usia produktif yang sejatinya kontribusinya diharapkan mendongkrak ekonomi.

Akses terhadap layanan keuangan seperti Paylater kian mudah sejak maraknya startup teknologi finansial. Namun, akses yang semakin gampang sejauh ini belum diimbangi oleh literasi finansial yang memadai sehingga pada akhirnya menjebak banyak anak muda Gen Z dalam persoalan utang yang seharusnya bisa dihindari.

Fenomena Paylater yang mulai 'menodai' skor kredit Gen Z sehingga kelayakan mereka mengakses produk pinjaman lain yang lebih dibutuhkan seperti kredit pemilikan rumah pertama, bisa menggelinding menjadi bola salju bila dibiarkan. 

Akses terhadap pinjaman yang produktif jadi terbatas. Gara-gara skor kredit turun, anak-anak muda terancam sulit punya aset. Pada akhirnya, mereka menjadi 'miskin' secara finansial karena hanya bisa hidup dari gajian ke gajian.

Di sisi lain, penyaluran kredit yang menyasar anak-anak muda fresh graduate dan pekerja pemula yang tengah menapak periode produktivitas finansial, juga bisa tersendat. Itu bukan kabar yang baik bagi perekonomian di mana pertumbuhan kredit perbankan menjadi oli pelumas.