Logo Bloomberg Technoz

Faisal Basri Sebut Program Hilirisasi Meredupkan Industrialisasi

Mis Fransiska Dewi
20 August 2023 11:29

Perdana Bagi Indonesia, NCKL Memproduksi Bahan Baterai Kendaraan Listrik: Nikel Sulfat (Dok Perusahaan)
Perdana Bagi Indonesia, NCKL Memproduksi Bahan Baterai Kendaraan Listrik: Nikel Sulfat (Dok Perusahaan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom  Institute for Development of Economics and  Finance (Indef) Faisal Basri menilai hilirisasi andalan Presiden Joko Widodo tidak berdampak bagi pertumbuhan ekonomi. Yang terjadi justru meredupnya industrialisasi.

Faisal Basri mengatakan industrialisasi bertujuan memperkuat struktur industri agar kokoh, berkelanjutan, berdaya saing, mengembangkan budaya industri atau tidak sekedar membangun pabrik. Industrialisasi bermakna lebih luas ketimbang hilirisasi, yang berupa peningkatan nilai sumber daya alam, agar hanya tidak sekedar menambang atau menebang, kemudian menjual ke luar negeri.

Industrialisasi, yang dapat memperluas penyerapan tenaga kerja formal dan mmebangun kelas menengah berkualitas, lanjut Faisal Basri, juga dapat mengurangi ketimbangan dan mendorong percepatan transformasi ekonomi.

“Saat ini pemerintah hanya membangun hilirisasi bukan industialisasi. Hilirisasi bangun pabrik selesai sudah beres. Industrialisasi membangun budaya industri, disiplin, memperkuat struktur industri di dalam negeri, berkesinambungan, mempersiapkan tenaga kerjanya,” cerita dia saat berbincang dengan Bloomberg Technoz, Minggu (20/8/2023).

Program hilirisasi nikel, lanjut Faisal Basri, mayoritas capaian tidak mengalir ke pendapatan negara. Hal itu tecermin dari banyaknya smelter nikel di Tanah Air dimiliki 100% oleh pemodal asal China.