Logo Bloomberg Technoz

Akhir Pekan Ini, Polusi Udara Jakarta Kembali Terburuk di Dunia

Wike Dita Herlinda
19 August 2023 10:30

Suasana gedung perkantoran yang diselimuti polusi di Jakarta, Senin (7/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana gedung perkantoran yang diselimuti polusi di Jakarta, Senin (7/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Akhir pekan ini, Sabtu (19/8/2023), permasalahan polusi udara masih menghantui negara ini. Bahkan, Jakarta hari ini kembali bertengger di posisi teratas sebagai kota berkualitas udara terburuk di dunia.

Berdasarkan pemeringkatan IQ Air per Sabtu pagi, pukul 10:00, indeks kualitas udara Jakarta mencapai 156. Capaian itu terburuk di dunia, mengungguli Lahore, Pakistan di posisi kedua dengan 139 dan Baghdad, Irak di posisi ketiga dengan 134.

Kualitas udara Jakarta pada hari ini, menurut IQ Air, masih berada di level “tidak sehat”. Adapun, konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini telah meningkat 13,2 kali lipat dari panduan kualitas udara tahunan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), particulate matter atau PM2.5 merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).

DPR sebelumnya berencana memulai masa sidang I periode 2023—2024 dengan membentuk Panitia Kerja (Panja) Polusi Udara Jakarta. Hal ini diusulkan dan dibentuk Komisi IV DPR yang akan segera memanggil Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).