Logo Bloomberg Technoz

Gaikindo: Malaysia Demam Investasi EV, RI Tetap Lebih Kompetitif

Arif Subakti
01 August 2023 12:50

Peluncuran mobil listrik Tesla Model Y di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/7/2023). (Samsul Said/Bloomberg)
Peluncuran mobil listrik Tesla Model Y di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/7/2023). (Samsul Said/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pelaku industri otomotif meyakini Indonesia tidak akan tersaingi oleh Malaysia sebagai calon hub kendaraan elektrik di Asia Tenggara, kendati Negeri Jiran belakangan banyak menggaet investasi asing di industri tersebut.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara berpendapat iklim investasi kendaraan elektrik atau electric vehicle (EV) di Tanah Air sebenarnya sudah cukup menarik bagi pemodal.

Hal itu tecermin dari mayoritas investor yang masuk ke Indonesia tidak sekadar membidik penjualan unit EV, tetapi membangun ekosistem industri tersebut dari hulu ke hilir. Kecenderungan itu, menurutnya, berbeda dengan di Malaysia di mana kapital yang masuk lebih ditujukan di lini hilir saja, seperti pabrikan mobil.

“Mereka [investor asing di Malaysia] kan tidak akan bikin [industri] baterai di sana. Mereka tidak akan bikin industri [ekosistem EV] di sana, cuma mau berjualan saja di Malaysia kok,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (1/8/2023).

Mobil listrik Tesla Model Y diluncurkan di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/7/2023). (Samsul Said/Bloomberg)

Sekadar catatan, persaingan investasi industri EV di Asia Tenggara makin ketat setelah Malaysia belum lama ini mengumumkan beberapa rencana investasi dari Tesla dan Geely. Rencana investasi tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Senin (17/7/2023).