Bloomberg Technoz, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) memperingatkan mengenai polusi obat-obatan yang dapat mendorong penyebaran bakteri kebal antibiotik, yang dikenal sebagai superbug.

Laporan PBB menyoroti tiga industri, yaitu farmasi, pertanian, dan pelayanan kesehatan atas peran mereka dalam polusi tersebut.

“Membatasi pembuangan limbah antimikroba (AMR) ke lingkungan penting bagi semua, karena setiap sektor menambah beban AMR,” kata Inger Andersen, direktur eksekutif Program Lingkungan PBB, dikutip dari Bloomberg News.

Laporan tersebut menyarankan agar perusahaan farmasi meningkatkan proses manufaktur dengan cara yang mengurangi limbah dari produk, agar petani menghindari penggunaan antibiotik tertentu, dan agar rumah sakit mempertimbangkan pengobatan polutan antimikroba di tempat.

Menurut perkiraan dalam laporan itu, pada tahun 2050, AMR dapat menyebabkan hingga 10 juta kematian setiap tahun.

Sebuah studi terpisah oleh Bank Dunia pada tahun 2017 menemukan bahwa masalah tersebut juga dapat menyebabkan dunia kehilangan lebih dari 3 triliun dolar AS dari PDB tahunannya pada tahun 2030.

“Investasi dalam antimikroba baru dan terjangkau serta tindakan pencegahan lainnya harus terus tumbuh, tetapi kita harus menghentikan polusi di sumbernya,” ujar Inger.’

Laporan tersebut juga mencatat bahwa negara-negara berpenghasilan rendah termasuk yang paling terkena dampak AMR karena kaitannya dengan kemiskinan, kurangnya sanitasi, kebersihan yang buruk, dan polusi.

(bbn)