Logo Bloomberg Technoz

Protes Keras Penanganan Deportasi Imigran Ilegal India dari AS

Redaksi
07 February 2025 20:50

Pedemo memegang poster Narendra Modi, dan Donald Trump selama protes di New Delhi, India, Kamis (6/2/2025). (Prakash Singh/Bloomberg)

Pedemo memegang poster Narendra Modi, dan Donald Trump selama protes di New Delhi, India, Kamis (6/2/2025). (Prakash Singh/Bloomberg)

Anggota parlemen oposisi di India menggelar unjuk rasa di luar gedung parlemen dengan membawa poster. (Prakash Singh/Bloomberg)

Anggota parlemen oposisi di India menggelar unjuk rasa di luar gedung parlemen dengan membawa poster. (Prakash Singh/Bloomberg)

Mereka mengkritik perlakuan buruk terhadap warga negara India yang dideportasi selama perjalanan mereka dari AS.. (Prakash Singh/Bloomberg)

Mereka mengkritik perlakuan buruk terhadap warga negara India yang dideportasi selama perjalanan mereka dari AS.. (Prakash Singh/Bloomberg)

Sebelumnya Pada Rabu, lebih dari 100 warga negara India dipulangkan menggunakan pesawat militer AS. (Prakash Singh/Bloomberg)

Sebelumnya Pada Rabu, lebih dari 100 warga negara India dipulangkan menggunakan pesawat militer AS. (Prakash Singh/Bloomberg)

Deportasi ini sebagai upaya keras pemerintah Presiden Donald Trump bagi migran yang tidak berdokumen.  (Prakash Singh/Bloomberg)

Deportasi ini sebagai upaya keras pemerintah Presiden Donald Trump bagi migran yang tidak berdokumen. (Prakash Singh/Bloomberg)

Namun dalam perjalanan mereka diborgol selama 40 jam perjalanan dan tidak mendapat akses layak ke toilet. (Prakash Singh/Bloomberg)

Namun dalam perjalanan mereka diborgol selama 40 jam perjalanan dan tidak mendapat akses layak ke toilet. (Prakash Singh/Bloomberg)

Pedemo memegang poster Narendra Modi, dan Donald Trump selama protes di New Delhi, India, Kamis (6/2/2025). (Prakash Singh/Bloomberg)
Anggota parlemen oposisi di India menggelar unjuk rasa di luar gedung parlemen dengan membawa poster. (Prakash Singh/Bloomberg)
Mereka mengkritik perlakuan buruk terhadap warga negara India yang dideportasi selama perjalanan mereka dari AS.. (Prakash Singh/Bloomberg)
Sebelumnya Pada Rabu, lebih dari 100 warga negara India dipulangkan menggunakan pesawat militer AS. (Prakash Singh/Bloomberg)
Deportasi ini sebagai upaya keras pemerintah Presiden Donald Trump bagi migran yang tidak berdokumen.  (Prakash Singh/Bloomberg)
Namun dalam perjalanan mereka diborgol selama 40 jam perjalanan dan tidak mendapat akses layak ke toilet. (Prakash Singh/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, India berkomitmen untuk mengatasi imigrasi ilegal ke Amerika Serikat (AS). Komitmen ini menyusul upaya keras pemerintah Presiden Donald Trump untuk mendeportasi migran yang tidak berdokumen.

Pada Rabu (5/2/2025), lebih dari 100 warga negara India dipulangkan menggunakan pesawat militer AS. Diperkirakan ribuan warga negara India lainnya akan dipulangkan dalam beberapa bulan mendatang.

Deportasi ini berlangsung menjelang pertemuan antara Perdana Menteri Narendra Modi dan Trump yang direncanakan di Washington.

Untuk menghindari ketegangan perdagangan, pemerintah Modi memberikan sejumlah konsesi kepada AS terkait isu-isu utama dalam agenda Trump, termasuk masalah imigrasi ilegal. Hal ini menjadi bagian dari upaya diplomasi India.

Anggota parlemen oposisi di India pada Kamis (6/2/2025) menyuarakan protes terhadap perlakuan buruk terhadap warga negara India selama perjalanan mereka dari AS. Mereka menggelar unjuk rasa di luar gedung parlemen dengan membawa poster dan meneriakkan slogan yang menentang perlakuan tersebut.

Randeep Singh Surjewala, anggota parlemen dari Partai Kongres, menyebutkan bahwa para pengungsi, termasuk 19 perempuan, diborgol selama 40 jam perjalanan dan tidak mendapat akses layak ke toilet.

Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar, menjamin bahwa pemerintah bekerja sama dengan AS untuk memastikan tidak ada kekerasan terhadap warganya selama pemulangan mereka.

(red)