Logo Bloomberg Technoz

Warga Masih Antre LPG 3 Kg Meski Pengecer Boleh Jual Gas Melon

Andrean Kristianto
06 February 2025 10:32

Warga antre mendapatkan LPG 3 kg (gas melon) di pangkalan gas Ariestianto, Ceger Raya,Tangsel, Kamis (6/22025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Warga antre mendapatkan LPG 3 kg (gas melon) di pangkalan gas Ariestianto, Ceger Raya,Tangsel, Kamis (6/22025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Antrean pembelian gas melon (LPG 3 kg) masih terjadi pagi hari ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Antrean pembelian gas melon (LPG 3 kg) masih terjadi pagi hari ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Khawatir tidak mendapatkan gas melon, mereka sudah datang sejak pagi hari sebelum pangkalam gas buka. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Khawatir tidak mendapatkan gas melon, mereka sudah datang sejak pagi hari sebelum pangkalam gas buka. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sebagian besat yang mengantre adalah ibu-ibu yang sudah datang sejak jam 6 pagi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sebagian besat yang mengantre adalah ibu-ibu yang sudah datang sejak jam 6 pagi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sekitar pukul 07.30 petugas membuka layanan pembelian gas. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sekitar pukul 07.30 petugas membuka layanan pembelian gas. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Untuk harga LPG 3 kg (gas melon) dikenakan biaya Rp19.000. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Untuk harga LPG 3 kg (gas melon) dikenakan biaya Rp19.000. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Susahnua mendapatkan gas LPG 3 kg sudah dirasakan dalam beberapa hari lalu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Susahnua mendapatkan gas LPG 3 kg sudah dirasakan dalam beberapa hari lalu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sebelumnya Kementerian ESDM melarang LPG 3 kg dijual di pengecer dan harus membeli di pangkalan gas Pertamina. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sebelumnya Kementerian ESDM melarang LPG 3 kg dijual di pengecer dan harus membeli di pangkalan gas Pertamina. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Namun kebijakan tersebut lalu dibatalkan karena membuat warga kesulitas mendapatkan LPG 3 kg (gas melon). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Namun kebijakan tersebut lalu dibatalkan karena membuat warga kesulitas mendapatkan LPG 3 kg (gas melon). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Warga antre mendapatkan LPG 3 kg (gas melon) di pangkalan gas Ariestianto, Ceger Raya,Tangsel, Kamis (6/22025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Antrean pembelian gas melon (LPG 3 kg) masih terjadi pagi hari ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Khawatir tidak mendapatkan gas melon, mereka sudah datang sejak pagi hari sebelum pangkalam gas buka. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sebagian besat yang mengantre adalah ibu-ibu yang sudah datang sejak jam 6 pagi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sekitar pukul 07.30 petugas membuka layanan pembelian gas. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Untuk harga LPG 3 kg (gas melon) dikenakan biaya Rp19.000. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Susahnua mendapatkan gas LPG 3 kg sudah dirasakan dalam beberapa hari lalu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sebelumnya Kementerian ESDM melarang LPG 3 kg dijual di pengecer dan harus membeli di pangkalan gas Pertamina. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Namun kebijakan tersebut lalu dibatalkan karena membuat warga kesulitas mendapatkan LPG 3 kg (gas melon). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Antrean pembelian LPG 3 kg (gas melon) masih terlihat pagi ini, Kamis (6/2/2025), di pangkalan gas Ariestianto, Jalan Ceger Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Meskipun pemerintah telah menginstruksikan pengecer untuk kembali menjual gas bersubsidi sejak Selasa (4/2/2025), antrean panjang tetap terjadi hingga hari ini.

Kekhawatiran akan kehabisan gas membuat warga datang lebih awal, bahkan sebelum pangkalan gas buka. “Saya dari setengah 6,” ungkap Meri, salah satu warga yang ikut mengantre untuk mendapatkan LPG 3 kg.

Rianah, warga lainnya, juga ikut mengantre sejak jam 6 pagi. “Sekarang mah sedikit udah ga kayak kemarin (yang antre). Soalnya warung depan rumah saya udah turun katanya,” kata Rianah. “Saya ikut antre takut susah kayak kemarin,” lanjutnya.

Berdasarkan pantauan Bloomberg Technoz di lokasi,warga yang mengantre membariskan tabung-tabung gas melon mereka, sehingga antrean terlihat rapi. 

Sekitar pukul 07.30 petugas mulai membuka penjualan gas. Proses penjualan berlangsung cepat, dan pada pukul 08.00, antrean sudah tidak terlihat lagi. 

(dre/wdh)