Logo Bloomberg Technoz

Duka Warga Gaza: 18 Ribu Orang Tewas dalam Serangan Israel

News
13 December 2023 17:06

Warga Palestina menangisi keluarga yang meninggal akibat serangan Israel di Rumah Sakit Nasser, Gaza, Senin (11/12/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Warga Palestina menangisi keluarga yang meninggal akibat serangan Israel di Rumah Sakit Nasser, Gaza, Senin (11/12/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Korban tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober mencapai lebih dari 18.000 orang. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Korban tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober mencapai lebih dari 18.000 orang. (Ahmad Salem/Bloomberg)

297 orang tewas dan lebih dari 550 orang terluka dalam 24 jam terakhir di Gaza.  (Ahmad Salem/Bloomberg)

297 orang tewas dan lebih dari 550 orang terluka dalam 24 jam terakhir di Gaza. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Banyaknya korban meninggal membuat anak-anak kehilangan keluarganya. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Banyaknya korban meninggal membuat anak-anak kehilangan keluarganya. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memberlakukan pengepungan. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memberlakukan pengepungan. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Sekitar 326.000 kasus penyakit menular terdeteksi oleh tim kesehatan di berbagai pusat penampungan. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Sekitar 326.000 kasus penyakit menular terdeteksi oleh tim kesehatan di berbagai pusat penampungan. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Hamas mengancam tidak akan mengembalikan sandera dalam keadaan hidup jika negosiasi mereka kepada Israel tidak dipenuhi. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Hamas mengancam tidak akan mengembalikan sandera dalam keadaan hidup jika negosiasi mereka kepada Israel tidak dipenuhi. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Hamas untuk menyerah. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Hamas untuk menyerah. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Warga Palestina menangisi keluarga yang meninggal akibat serangan Israel di Rumah Sakit Nasser, Gaza, Senin (11/12/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Korban tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober mencapai lebih dari 18.000 orang. (Ahmad Salem/Bloomberg)
297 orang tewas dan lebih dari 550 orang terluka dalam 24 jam terakhir di Gaza.  (Ahmad Salem/Bloomberg)
Banyaknya korban meninggal membuat anak-anak kehilangan keluarganya. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memberlakukan pengepungan. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Sekitar 326.000 kasus penyakit menular terdeteksi oleh tim kesehatan di berbagai pusat penampungan. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Hamas mengancam tidak akan mengembalikan sandera dalam keadaan hidup jika negosiasi mereka kepada Israel tidak dipenuhi. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Hamas untuk menyerah. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan korban tewas serangan Israel sejak 7 Oktober mencapai lebih dari 18.000 orang. Mayoritas merupakan anak-anak dan perempuan.

Serangan Israel berlanjut di seluruh wilayah yang terkepung pada Minggu (10/12/2023), termasuk di bagian utara Gaza, setelah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas berakhir dua pekan lalu.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan pada Al Jazeera dalam sebuah wawancara telepon bahwa, 297 orang tewas dan lebih dari 550 orang terluka dalam 24 jam terakhir di Gaza. Hal ini menjadikan jumlah korban tewas mencapai 18.000 orang.

Sementara itu, Hamas dan Israel saling bertukar ancaman secara publik. Juru bicara Hamas, Abu Obeida, dalam siaran TV seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera, mengancam tidak akan mengembalikan sandera dalam keadaan hidup jika negosiasi dan tuntutan mereka kepada Israel tidak dipenuhi.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Hamas untuk menyerah. "Ini adalah awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan kepada teroris Hamas: Ini sudah berakhir. Jangan mati demi [Yahya] Sinwar. Menyerahlah sekarang," ungkap Netanyahu, mengacu pada pemimpin Hamas di Gaza.

(bbn)