Logo Bloomberg Technoz

Nelangsa Jutaan Warga Gaza di Kamp Pengungsian

News
22 November 2023 17:38

Suasana aktivitas warga Palestina di tempat penampungan sementara di Khan Younis, Gaza, Minggu (19/11/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Suasana aktivitas warga Palestina di tempat penampungan sementara di Khan Younis, Gaza, Minggu (19/11/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Serangan udara Israel telah menewaskan sejumlah besar warga Palestina. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Serangan udara Israel telah menewaskan sejumlah besar warga Palestina. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Banyak warga Gaza terpaksa tinggal di kamp pengungsian. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Banyak warga Gaza terpaksa tinggal di kamp pengungsian. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Tempat pengungsian banyak yang melebihi kapasitas parah dengan jumlah pengungsi mencapai rekor tertinggi. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Tempat pengungsian banyak yang melebihi kapasitas parah dengan jumlah pengungsi mencapai rekor tertinggi. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Lebih dari 1,6 juta orang di Gaza telah menjadi pengungsi internal (Ahmad Salem/Bloomberg)

Lebih dari 1,6 juta orang di Gaza telah menjadi pengungsi internal (Ahmad Salem/Bloomberg)

Anak-anak Palestina harus metrasakan hidup diantara peprangan. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Anak-anak Palestina harus metrasakan hidup diantara peprangan. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Lebih dari 6.800 orang dilaporkan hilang atau terjebak di bawah reruntuhan.  (Ahmad Salem/Bloomberg)

Lebih dari 6.800 orang dilaporkan hilang atau terjebak di bawah reruntuhan. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Suasana aktivitas warga Palestina di tempat penampungan sementara di Khan Younis, Gaza, Minggu (19/11/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Serangan udara Israel telah menewaskan sejumlah besar warga Palestina. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Banyak warga Gaza terpaksa tinggal di kamp pengungsian. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Tempat pengungsian banyak yang melebihi kapasitas parah dengan jumlah pengungsi mencapai rekor tertinggi. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Lebih dari 1,6 juta orang di Gaza telah menjadi pengungsi internal (Ahmad Salem/Bloomberg)
Anak-anak Palestina harus metrasakan hidup diantara peprangan. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Lebih dari 6.800 orang dilaporkan hilang atau terjebak di bawah reruntuhan.  (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Serangan udara Israel telah menewaskan sejumlah besar warga Palestina. Banyak warga Gaza terpaksa tinggal di kamp pengungsian.

Tempat penampungan yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza tengah dan selatan mengalami kelebihan kapasitas parah dengan jumlah pengungsi mencapai rekor tertinggi.

Laporan UNRWA pada Rabu, 15 November 2023, menyebutkan bahwa lebih dari 1,6 juta orang di Gaza telah menjadi pengungsi internal, termasuk sekitar 813.000 orang yang mencari perlindungan di 154 tempat penampungan UNRWA.

Dilaporkan oleh kantor media pemerintah yang dikelola Hamas, lebih dari 5.500 anak-anak termasuk di antara korban tewas. Lebih dari 6.800 orang dilaporkan hilang atau terjebak di bawah reruntuhan. Orang-orang yang mengalami cedera mencapai lebih dari 30.000 orang.

Bertambahnya korban jiwa disebabkan oleh serangan yang terus dilakukan oleh Israel di beberapa titik Jalur Gaza, serta karena lambatnya bantuan kemanusiaan yang tiba di lokasi, termasuk bahan bakar. Juru bicara UNRWA, Adnan Abu Hassna, menyatakan bahwa Gaza membutuhkan 160.000 liter bahan bakar setiap hari "untuk mempertahankan tingkat layanan kemanusiaan yang wajar."

Bahan bakar diperlukan untuk desalinasi air, instalasi pengolahan limbah, sumur, rumah sakit, dan juga untuk ratusan kendaraan operasional UNRWA. Menurut OCHA, Israel setuju untuk mengizinkan masuknya hampir 70.000 liter bahan bakar per hari.

Israel dan Hamas sepakat melakukan jeda perang selama empat hari dengan ketentuan membebaskan puluhan sandera. Selama jeda tersebut, rumah sakit utama di Gaza utara akan dievakuasi.

Kesepakatan jeda perang ini terjadi di tengah tekanan internasional yang meningkat terhadap Israel untuk mengakhiri serangannya ke Gaza.

Pada tahap awal kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar, Hamas diperkirakan akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak Israel yang ditahan di Gaza.

Hamas, dalam pernyataan yang diposting di Telegram tak lama setelah itu, mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk membebaskan sekitar 150 tahanan Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sebagai imbalannya.

Pada tahap kedua, pembebasan setiap 10 sandera tambahan oleh Hamas akan memperpanjang jeda pertempuran satu hari, kata kantor perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan semalam.

(bbn)