Mengintip Budidaya Sayur Hidroponik di Ladang Farm Cilandak
Andrean Kristianto
01 December 2025 16:31
Karyawan melakukan perawatan tanaman hidroponik di Ladang Farm, Cilandak, Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Keterbatasan lahan di wilayah perkotaan menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Tantangan tersebut mendorong lahirnya solusi inovatif melalui metode hidroponik. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Hidroponik sayur memberikan manfaat berupa hasil panen lebih tinggi, penggunaan air lebih efisien, serta pertumbuhan tanaman lebih cepat dan sehat.
Selain untuk menyiasati lahan, tanaman hodroponik juga lebih minim hama. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ladang Farm salah satu lokasi pertanian hidroponik dengan ladang vertikal setinggi 18 meter yang diklaim tertinggi di Indonesia.
Setiap bulannya menghasilkam 2 ton untuk semua sayuran dengan 33.000 lubang tanam. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Salah satu hasil panen di lokasi ini adalah selada yang memiliki masa tanam hingga 7 minggu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Keterbatasan lahan di wilayah perkotaan menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian. Tantangan tersebut mendorong lahirnya solusi inovatif melalui metode hidroponik.
Hidroponik sayur memberikan manfaat berupa hasil panen lebih tinggi, penggunaan air lebih efisien, serta pertumbuhan tanaman lebih cepat dan sehat.
Baca Juga
Metode ini juga menghasilkan panen yang lebih bersih, bebas hama, serta memungkinkan budidaya di lahan terbatas sebagai sumber pendapatan tambahan.
Ladang Farm di Cilandak, Jakarta Selatan, menjadi salah satu lokasi pertanian hidroponik dengan ladang vertikal setinggi 18 meter yang diklaim tertinggi di Indonesia. Lokasi ini membudidayakan tanaman selada, Italian basil, Thai basil, shiso perilla, dan daun mint.
“Ini bisa dibilang lahan hidroponik tertinggi di Indonesia. Setiap bulannya menghasilkan 2 ton untuk semua sayuran dengan 33.000 lubang tanam,” ungkap Diah Putri, Trainer di Ladang Farm.
Diah menyampaikan bahwa masa tanam selada dari pembibitan hingga panen memerlukan waktu tujuh minggu.
(dre)
